Bola.com, Nay Pyi Daw - Lidah Indonesia memang tak bisa dipisahkan dengan masakan Indonesia di mana pun berada. Hal itu dialami pelatih Jaya Kencana Angels, Andre Picessa. Pelatih berdarah Minang itu tidak bisa dipisahkan dengan rendang.
Saat ini Andre Picessa sedang memimpin Jaya Kencana Angels berlaga di Piala AFF Futsal Antarklub 2016 di Myanmar. Langkahnya membawa Jaya Kencana Angels lolos ke final ternyata tidak lepas dengan rendang yang menjadi makanan favoritnya itu.
"Kebetulan memang almarhum ayah saya dari Padang. Setiap keluar untuk bertanding, pemain yang bertanding saya selalu bawa rendang," ujar Picessa kepada Bola.com.
Dengan dibawanya Rendang saat menjalani pertandingan di luar negeri, sudah cukup untuk mengingatkannya akan kampung halaman. "Ya bikin kangen rumah jadi hilang," sambungnya.
Rendang yang dibawa Picessa merupakan hasil olahan ibu dan istri tercinta. Dua orang terdekatnya itu sudah paham dengan kebiasaan anak dan suaminya, yang tidak bisa dipisahkan dengan masakan favorit saat meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama.
"Tapi, persediaan sudah menipis karena saya juga berbagi dengan manajer tim yang ternyata juga menyukai rendang buatan ibu dan istri saya," lanjut pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia ini.
Advertisement
Baca Juga
Picessa juga menceritakan timnya kesulitan mendapatkan makanan halal di Myanmar. Sebagai antisipasi hal itu, mereka menyantap makanan kering semisal abon, teri kering, dan ikan asin yang dibawa beberapa pemain dan manajer tim sejak dari Indonesia.
"Pemilik klub, yang ikut hadir di Myanmar, ikut membawa makanan untuk pemain yang tak membawa persediaan makanan cukup selama di Myanmar ini," ungkap Picessa.
Ternyata, tuah rendang cukup membuat Picessa memimpin timnya meraih hasil baik. Jaya Kencana Angels lolos ke final setelah mengalahkan klub Thailand, Bangkok FC, dengan skor 9-2. Di final, Jaya Kencana Angels kembali berhadapan dengan klub kuat asal Vietnam, Thai Son Nam Dist 8 FC.
Pada babak penyisihan grup, Jaya Kencana Angels sempat dikalahkan Thai Son Nam dengan skor 1-3. Laga final bisa sekaligus jadi ajang balas dendam dan terciptanya sejarah bagi Jaya Kencana Angels serta futsal Indonesia.