Bola.com, Bandung - Rivalitas Persib Bandung dengan Persija Jakarta bukan hal yang baru bagi striker Persib, Tantan. Ia sudah merasakannya sejak 2014, tepatnya saat ia merapat ke Persib setelah berkiprah di Sriwijaya FC.
Pemain 33 tahun itu juga sempat merasakan persaingan dengan tim asal ibu kota negara tersebut saat masih memperkuat sesama klub asal Jakarta, Persitara Jakarta Utara. Namun, duel Persib versus Persija diakuinya paling panas sepanjang karier bermainnya.
Advertisement
Baca Juga
Lantas bagaimana pendapatnya mengenai partaiĀ Persib kontra Persija? Bagaimana pula persiapannya jelang duel akbar ini? Berikut petikan wawancara dengan Bola.com di Bandung dengan pemain asal Lembang, Jabar ini.
Bagaimana Persiapan Anda melawan Persija?
Insya Allah saya sudah siap. Kami semua sudah latihan fisik, termasuk hal lainnya untuk menghadapi Persija nanti, seperti masalah taktik dan lainnya.
Bagaimana Anda melihat pertandingan Persib vs Persija?
Cukup serius, apalagi dari dulu pertemuan dua tim ini selalu ramai dan panas. Saya pribadi belum pernah merasakan menang melawan Persija. Jadi pertandingan nanti buat saya berambisi sekali untuk mencetak gol.
Saya pernah membela Persitara, sesama tim asal Jakarta, sama halnya Persija. Tapi, rivalitas kedua tim tidak seperti kalau melawan Persib.
Saya kira lebih seru Persib melawan Persija, kalau Persitara dan Persija tidak terlalu tegang. Di sini beda sekali. Pokoknya lebih seru, lebih tegang, dan penuh motivasi. Pokoknya beda saja kalau melawan Persija.
Dukungan bobotoh sangat tinggi, apakah itu jadi beban?
Saya pribadi tidak merasa jadi beban, justru kehadiran bobotoh jadi motivasi tambahan tenaga buat saya. Tanpa mereka (bobotoh) kami semua tidak akan semangat bermain di kandang sendiri.
Seberapa besar ambisi menjebol gawang Persija?
Kalau cetak gol tidak terlalu berambisi. Yang penting Persib menang, kalau cetak gol tapi akhirnya kalah percuma juga kan, tidak ada gunanya.
Pendapat soal Persija?
Persija sekarang saya lihat lebih bagus, pelatih dan pemainnya pun bagus, jadi kami harus tetap waspada. Tapi, kami siap untuk melawan mereka.
Bagaimana Persib saat ini setelah dilatih Djadjang Nurdjaman lagi?
Jelas ada perubahan. Walau secara teori sama saja, tidak terlalu jauh beda, tapi Djanur dengan Dejan (Antonic) beda sekali. KalauĀ Djanur di samping jadi pelatih, bisa jadi orangtua juga. Membangun kebersamaan dan kekeluargannya pun lebih kuat.
Bagaimana perasaan Anda selama ini berstatus spesialis cadangan di Persib?
Bagi saya bermain atau tidak, tidak jadi masalah, tidak jadi beban. Yang penting saat bermain bisa tampil yang terbaik. Semua pemain pasti ingin main sejak menit pertama, tapi pelatih lebih tahu dan itu saya kira bagian strategi dari pelatih juga.