Bola.com, Solo - Persis Solo tidak akan mendapat dukungan dari suporter Pasoepati kala dijamu PSGC Ciamis dalam laga perdana putaran kedua Grup 3 ISC B 2016, Minggu (24/7/2016). Sebab, panpel klub berjulukan Laskar Galuh telah mengirimkan surat Nomor 83/PANPEL/PSGC/VII/2016 kepada manajer Persis, Totok Supriyanto.
Surat yang ditanda-tangani ketua panpel PSGC, Yasmin Sambas, memberitahukan tidak adanya kuota untuk suporter Persis. "Apabila pada waktunya ada suporter Persis yang hadir di stadion dan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, kami tidak bertanggung jawab," tegas Yasmin Sambas.
Keinginan panpel PSGC sejatinya bisa dimaklumi. Bentrokan antara Pasoepati dengan pendukung tuan rumah dan warga setempat pada babak 16 Besar Divisi Utama, 16 September 2014, jadi penyebabnya. Saat itu, laga yang berakhir 1-1 beberapa kali terhenti akibat bentrokan baik antara Pasoepati dengan Balad Galuh maupun Viking Galuh.
Setelah mereda di pertengahan laga, bentrokan pecah saat pertandingan usai. Bahkan pemain Persis tertahan di stadion hingga malam hari. Puncaknya, insiden penyerangan kepada belasan bus rombongan Pasoepati mulai Pasar Ciamis hingga jalur Ciamis-Banjar.
Advertisement
Baca Juga
Pasoepati mengklaim mengalami kerugian hingga mencapai lebih dari Rp 400 juta, berdasarkan laporan kerusakan kendaraan para anggotanya.
Sekretaris Persis, Sapto Joko Purwadi, mengakui jika tidak hadirnya Pasoepati jadi kerugian bagi timnya. Sebab selama ini, suporter beratribut merah-merah itu tidak pernah absen kala Persis berlaga di luar kota seperti Purbalingga, Karawang, dan Banyumas.
Meski demikian, Sapto JP memaklumi dan menerima keputusan tersebut. Terlebih saat laga pembuka ISC B 2016 melawan PSGC, 30 April di Solo, Persis juga melarang kedatangan suporter lawan.
"Keputusan tuan rumah harus dihormati. Kami hanya berharap laga di sana berjalan lancar. Toh saat PSGC bermain di sini juga tidak terjadi apa-apa," tutur Sapto.
Menanggapi larangan itu, Wakil Presiden DPP Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, berharap anggotanya tidak bersikeras ke Ciamis. Pihak DPP memastikan tidak menggelar tur seperti biasanya. "Saya tegaskan jangan ada anggota Pasoepati yang berangkat. Semua harus hormati keputusan mereka," tegasnya.