Bola.com, Jakarta - Pemain muda yang menjadi prioritas PSSI dalam memilih pemain Timnas Indonesia, terus dipantau oleh pelatih Alfred Riedl dan Wolfgang Pikal sebagai asisten. Tim pelatih melihat banyak potensi bagus namun dalam beberapa posisi, pemain muda dianggap kalah bersaing.
Setelah menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih, PSSI menginginkan skuat muda untuk timnas senior. Hal itu terjadi karena PSSI ingin menjadikan tim siap pakai untuk ajang Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Tim pelatih pun bertindak cepat dengan mengamati beberapa pertandingan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo tiap pekannya. Pikal mengaku dirinya sudah melihat beberapa pemain muda yang berpotensi, namun dalam posisi tertentu jumlah mereka sangat minim.
“Pemain muda di TSC 2016 bagus. Tapi ada beberapa posisi yang presentase pemain mudanya jarang. Posisi belakang dan depan minim pemain muda dengan kualitas di atas rata-rata. Saya melihat tidak ada satu pun penyerang belia yang masuk daftar atas pencetak gol terbanyak,” ujar Pikal kepada Bola.com.
Dengan kata lain sulit bagi pemain-pemain muda di dua posisi tersebut untuk bisa bersaing memperbutkan posisi inti di Timnas Piala AFF 2014 nanti.
Sebenarnya ada beberapa pemain muda di posisi bek dan penyerang yang potensial buat kepentingan regenerasi.
Ryuji Utomo (Arema Cronus), Diaz Angga (Persib Bandung), Syahrizal (Persija Jakarta), jadi deretan darah muda di sektor belakang yang mendapat jam terbang tinggi di klubnya. Hanya mereka diyakini bakal kalah bersaing menghadapi pemain-pemain senior macam Zulkfli Syukur, Hamka Hamzah, Purwaka Yudi, Bio Paulin, atau Victor Igbonefo, yang permainannya juga tengah onfire.
Di sektor depan situasinya lebih parah lagi. Penyerang-penyerang muda macam Martinus Novianto (Bali United), Maldini Pali (PSM Makassar), Muklis Ning Hadi (PSM Makassar), Sutanto Tan (Persija Jakarta), kalah bersaing dengan bomber-bomber senior layaknya Sergio van Dijk (Persib), Boaz Solossa (Persipura Jayapura), Cristian Gonzales (Arema Cronus), yang dapat pentas karena kesempatan bermain yang besar.
Terkait apakah tim pelatih akan memasukan lebih banyak pemain senior dan juga sistem setor pemain dari klub peserta TSC 2016, Wolfgang Pikal mengatakan hal tersebut baru akan jelas setelah pertemuan dengan administrator kompetisi PT Gelora Trisula Semesta dan juga perwakilan klub.
“Jumat (22/7/2016) rencananya ada pertemuan dengan PT GTS, PSSI, dan klub. Setelah pertemuan tersebut, baru kita punya gambaran bagaimana solusi untuk kami dan klub jika memang ada pemusatan latihan di saat kompetisi berjalan,” ungkap Wolfgang yang jadi patner setia Alfred Riedl di Piala AFF 2010 silam.