Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, menghadapi situasi yang jauh dari kata ideal saat melakukan persiapan menghadapi Piala AFF 2014. PSSI sampai akhir bulan Juli ini belum bisa memberikan kepastian lawan-lawan uji coba buat Tim Merah-Putih.
Pelatih asal Austria itu meminta minimal Timnas Indonesia melakoni lima atau empat uji coba sebelum berlaga di Piala AFF pada 19 November–17 December. Sayangnya, saat ini baru timnas Malaysia yang menyatakan kesiapannya menjajal skuat Tim Garuda.
Advertisement
Baca Juga
"Kami benar-benar mengalami situasi sulit. Untuk mematangkan strategi serta kolektivitas permainan, timnas butuh rangkaian uji coba internasional. Idealnya lima laga atau setidaknya empat pertandingan. Tapi melihat situasi saat ini sepertinya hal itu mustahil untuk dilakukan," tutur Wolfgang Pikal, asisten pelatih Timnas Indonesia saat dijumpai Bola.com pada Jumat (22/7/2016) malam di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Menurut Wolfgang tidak ideal jika jam terbang pemain hanya diuji di pentas Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo. "Level permainan dan tekanannya berbeda. Mereka bermain di TSC di klubnya masing-masing, tidak berlaga bersama sebagai sebuah tim," ungkap Wofgang.
Alfred Riedl sendiri ingin Timnas Indonesia mendapat lawan-lawan dengan gaya bermain mirip kompetitor di fase penyisihan Piala AFF nanti.
Â
"Akan tetapi hal itu rasanya mustahil, karena tak banyak waktu kosong untuk menggelar uji coba internasional. Negara-negara luar sudah punya agenda sendiri yang tidak bisa diganggu," ujar Wolfgang Pikal.
Sekjen PSSI, Azwan Karim, pada Jumat (15/7/2016) di Jakarta, memastikan uji coba Indonesia kontra Malaysia sebagai pemanasan Piala AFF 2016 dimainkan di Surabaya pada 6 September 2016.
"Untuk saat ini lawan yang bersedia melawan timnas kita baru Malaysia. Soal negara-negara lain, kami akan mencoba menjalin komunikasi. Koordinasi intens akan dilakukan PSSI dengan tim pelatih timnas," ungkap Azwan.
Komite Teknik PSSI yang semestinya mengurusi soal timnas terlihat gelagapan karena dihuni orang-orang baru. "Jangan tanya soal timnas kepada saya, karena saya tidak lagi mengurusi hal itu," kata Demis Djamaoeddin, mantan Direktur High Performance Unit (HPU) PSSI yang datang bersama Alfred Riedl-Wolfgang Pikal memantau pertandingan PS TNI Vs Barito Putera Jumat malam.
PSSI tidak dalam posisi bisa disalahkan sepenuhnya, roda organisasi baru kembali berjalan pada bulan Mei lalu, setelah Kemenpora dan kemudian diikuti FIFA mencabut sanksi pembekuan. Tentu sulit bagi mereka melakukan pengaturan jadwal uji tanding dengan negara lain, yang sudah menyusun jadwal pertandingan sejak awal tahun ini.
"Buat kami situasi ini menjadi sebuah tantangan. Tengok bagaimanana pesaing amat serius mempersiapkan diri. Anda tahu bukan Filipina berangkat ke Spanyol. Kalaupun memang Timnas Indonesia tidak bisa menggelar pelatnas di luar negeri, setidaknya uji ciba di kandang sendiri dilakukan lebih dari satu kali," kata Wolfgang Pikal.
Â
Â
Â
Â
Â