Bola.com, Bangkalan - Mengawali karier pelatih sebagai arsitek Persebaya U-21 di musim 2008-2010, karier Gomes de Oliveira tergolong lambat jika dibandingkan dengan sederet pelatih seangkatannya. Gomes bahkan kerap disebut sebagai pelatih spesialis tim semenjana karena belum pernah menangani tim-tim besar.
Tercatat, setelah tidak lagi menjadi asisten pelatih Persebaya pada 2010, Gomes hanya menangani tim-tim yang secara tradisi berada di papan tengah kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air, yakni Perseru Serui (2010-2011), Persiwa Wamena (2011-2012), Persela Lamongan (2013), dan Persiram Raja Ampat (2013).
Advertisement
Baca Juga
Dari sisi prestasi, Gomes juga tidak mengilap bersama tim besutannya. Namun, di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Gomes menjadi pusat perhatian karena sejauh ini Madura United mampu dibawanya bersaing di papan atas.
Lantas, apa rahasia Gomes bisa melejit bersama Madura United pada 2016 ini? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan nahkoda tim asal Brasil ini.
Komentar soal predikat pelatih spesialis tim semenjana yang disematkan pada Anda?
Julukan itu dari orang lain, jadi terserah mereka. Saya tidak ambil pusing mengenai sebutan untuk saya.Saya tahu, tim-tim yang saya tangani bukanlah tim raksasa bereputasi besar dengan materi bertabur bintang, jadi wajar jika mereka menyebut seperti itu. Bagi saya, sebutan tak perlu dipersoalkan, yang penting kerja keras.
Apakah Anda memang belum pernah dilamar klub besar?
Belum, mungkin nanti setelah saya bawa Madura United meraih prestasi bagus di akhir musim TSC 2016 (tertawa). Saya tahu diri, tanpa prestasi, klub besar tak akan melirik. Saya harus membuat pembuktian terlebih dulu agar mereka datang pada saya.
Apakah bersama Madura United Anda bertekad membuktikan kapasitas Anda sebenarnya?
Di mana pun saya melatih, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik. Kalau akhirnya prestasinya kurang bagus, berarti belum rezeki saya. Sekarang pun begitu. Soal pembuktian urusan belakang karena pembuktian itu soal hasil akhir. Kalau berhasil bisa disebut pembuktian, kalau gagal, tidak ada yang bisa dibuktikan.
Komentar Anda soal sukses Madura United sejauh ini?
Sukses ini berkat sinergi semua elemen di dalam tim. Tapi kalau disebut pembuktian, itu belum cukup. Jalan masih panjang, banyak pertandingan yang harus kami jalani dan menangkan.
Apa yang membedakan Madura United dengan tim-tim Anda sebelumnya?
Banyak. Di Madura United semua pemain mau bekerja keras. Mereka tahu apa tujuan tim ini dan apa yang harus mereka lakukan. Pemain yang awalnya tidak bisa menyatu dan bekerja sama dengan pemain lain, mereka cepat sadar diri.
Apa yang Anda lakukan sehingga performa Madura United mengilap?
Saya seorang pelatih, apa yang saya kerjakan untuk tim ini meliputi soal teknis dan nonteknis. Teknis soal taktik. Sementara nonteknis mengenai mentalitas pemain dan bagaimana menyatukan individu di dalam grup besar ini. Ada pendekatan secara tim dan individu.
Apa kesulitan yang Anda alami selama di tim ini?
Setiap tim memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Di Madura United relatif kecil karena semua komponen di dalam tim ini mempunyai kesamaan tujuan, yakni membangun tim yang solid demi mencetak prestasi setinggi mungkin.