Sukses


FIFA Paksa Persija Bayar Tunggakan Gaji ke Yevgeni Kabayev

Bola.com, Jakarta - Sudah jatuh tertimpa tangga. Kondisi tersebut terasa pas menggambarkan situasi yang dialami manajemen Persija Jakarta saat ini. Di saat prestasi klub tengah terpuruk di pentas Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, manajemen Macan Kemayoran diminta FIFA membayar utang kontrak ke mantan pemain asingnya, Yevgeni Kabayev pada musim 2015.

Seperti yang diketahui, Yevgeni Kabayev, dikontrak Persija selama semusim untuk tampil di Indonesia Super League 2015. Apesnya kompetisi kasta elite akhirnya bubar jalan karena sanksi pembekuan PSSI yang dijatuhkan oleh Kemenpora.

Petinggi tim ibu kota kemudian membubarkan tim. Beralasan berhentinya kompetisi karena force majeure, mereka hanya mau membayar 25 persen saja uang kontrak seluruh anggota tim.

Kabayev, menolak meneken kesepakatan tersebut. Ia kemudian melaporkan kasusnya ke FIFA. “Saya selesai dengan Persija!” ujar sang pemain usai mengikuti pertemuan antara manajemen Persija dengan para pemain pada bulan Juli 2015.

Seperti tertulis dalam salinan keputusan DRC FIFA yang diterima Bola.com, kemenangan gugatan Kabayev atas Persija dihasilkan dalam rapat Badan Sengketa FIFA atau DRC (Dispute Resolution Chamber) yang berlangsung di  Zurich, Swiss.

Pertemuan tersebut berlangsung pada 17 Juni 2016 lalu. Surat keputusan itu sendiri telah dikirimkan oleh FIFA sejak 29 Juni 2016 lalu.

Keputusan itu juga diperkuat dengan surat yang dikirimkan APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) pada 20 Juli 2016. 

Dalam surat APPI juga mencantum keputusan yang sama buat Shohei Matsunaga yang menggugat Persegres Gresik United dan Igor Radusinovic yang menuntut Barito Putera.

Kini baik Persija, Persegres Gresik United, dan juga Barito Putera, diminta segera membayar hak gaji para pemain tersebut. 

Jika klub-klub mangkir, PSSI yang terkena imbas. Mereka yang akan mengambil alih membayar hak ke para pemain asing. FIFA akan secara otomatis melakukan pemotongan subsidi ke federasi. 

Menyangkut kasus Yevgeni Kabayev, besaran jumlah nominal uang yang harus dibayarkan oleh Persija belum jelas.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Produktivitas Selevel Ronaldo dan Messi

Saat mendatangkan striker asal Rusia tersebut bareng gelandang jangkar asal Estonia, Martin Vunk, awal Desember 2014, Presiden Persija, Ferry Paulus, pernah gembar-gembor kalau kontrak kedua pemain angkanya menembus Rp 9 miliar (masng-masing Rp 4.5 miliar).

"Sangat fantastis. Kontrak tertinggi pemain Persija di era saya," kata Ferry.

Ratna Mustika, agen yang membawa kedua pemain bungkam soal besaran kontrak Kabayev dan Vunk. Ia hanya menyebut kalau harga yang dibayar Persija sepadan dengan kemampuan pemainnya.

"Pemain asing bagus tentu harganya mahal. Mereka tidak mungkin mau dibayar murah," ujar Ratna.

Reputasi Yevgeni Kabayev amat mentereng kala didaratkan ke ibu kota. Ia berada di peringkat ke 3 dalam calon peraih Golden Shoes atau pencetak gol terbanyak di sepakbola Eropa. Data tersebut di buat oleh Euro Top Foot.

Kabayev yang di datangkan dari Klub Estonia Sillamae Kalev hanya kalah dari striker terbaik dunia Cristiano Ronaldo di peringkat pertama dan superstar Argentina, Lionel Messi, di peringkat ke 2.

Striker jangkung bertinggi badan 189 cm mengoleksi 36 gol musim lalu saat masih membela Sillamae Kalev. Dari sisi produktivitas tertinggi di Benua Biru. Ia pun meraih penghargaan pemain terbaik di Meistriliiga (Liga Utama Estonia).

Dalam data tersebut, membuat Kabaev masih berada di peringkat ke 3 Golden Shoes Ranking dengan poin yang mencapai 36,0 atau senilai 1 poin per gol berdasarkan kualitas Liga Meistriliiga.

Sedangkan Cristiano Ronaldo masih mengumpulkan poin 56,0 dan Lionel Messi. 46,0 poin dengan cara perhitungan 2 poin per gol di Liga Spanyol. Di bawah bomber ber usia 26 tahun tersebut tercatat nama Diego Costa (Chelsea) yang mempunyai 34,0 poin.

Baru-baru ini kepada Bola.com, Ratna Mustika, mengaku sudah putus kontak dengan Yevgeni Kabayev dan Martin Vunk. "Mereka kecewa berat dengan sepak bola Indonesia. Saya bisa memahami perasaan mereka," katanya.

Manajemen Persija Jakarta hingga berita ini diturunkan belum merespons. Belum diketahui apakah mereka sudah menyelesaikan kewajibannya atau belum.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer