Bola.com, Bangkalan - Manajemen klub sepak bola Madura United punya cara mendekatkan hubungan dengan masyarakat Pulau Madura. Klub yang saat ini jadi pemuncak klasemen Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo tersebut mengirim sejumlah pemainnya untuk belajar dan menjadi santri di Pondok Pesantren Bata-Bata, Pamekasan, Jawa Timur.
Ada tiga pemain yang telah ditunjuk mengikuti kegiatan pemain nyantri di Pondok Pesantren Bata-Bata, Palengaan, Pamekasan, itu. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Gilang Ginarsa dan Bayu Gatra Sanggiawan.
Advertisement
Baca Juga
Ketiga pemain ini juga diminta mengenal lebih dekat dunia pesantren, mempelajari berbagai jenis kegiatan pesantren, baik dari sisi keilmuan, maupun dari sisi amalan ibadah.
“Kegiatan pemain nyantri ini adalah bagian dari keterlibatan Madura United untuk mempromosikan potensi dan karakter Madura. yakni, Madura adalah santri,” kata Presiden MU Achsanul Qosasi di Pamekasan, Minggu (31/7/2017).
Pemain yang terlibat dalam kegiatan ini, sambung Achsanul, diharapkan nantinya bisa menjadi penghubung pesantren di Madura dengan orang-orang luar pesantren yang kadang memandang miring terhadap sistem pendidikan pesantren.
Mereka juga diharapkan bisa menjelaskan dunia pesantren di Madura melalui hidup bersama dengan para santri sehingga bisa mengetahui kehidupan dan kegiatan harian santri selama berada di pesantren. Selain itu mereka juga bertugas berbagi wawasan tentang ilmu sepak bola kepada para santri yang ada di pondok pesantren itu.
“Pemain juga akan berbagi ilmu sepak bola dengan para santri, sehingga hubungan menjadi saling menguntungkan,” kata Achsanul yang pernah menjadi Bendahara PSSI di era kepemimpinan Nurdin Halid tersebut.
"Kegiatan ini sangat terasa menyenangkan. Sejak kecil oleh kedua orang tua, saya dibiasakan hidup di kalangan santri agar mendapat bekal ilmu agama yang cukup," ungkap Bayu Gatra, penyerang sayap asal Jember, Jawa Timur.
Madura United kini tengah hangat jadi pembicaraan di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Klub yang dihidupkan Achsanul Qosasi dengan membeli hak keikutsertaan kompetisi kasta elite dari Pelita Bandung Raya meramaikan persaingan atas TSC 2016.
Melihat performa yang terus menanjak belakangan ini, mereka jadi kuda pacu perebutan gelar juara bareng tim-tim elite layaknya Arema Cronus, Sriwijaya FC, serta Persipura Jayapura.