Bola.com, Selangor - Undian Piala AFF 2016 menempatkan Indonesia di grup neraka. Tim Merah-Putih berada satu grup dengan tiga tim kuat, yakni juara empat kali Piala AFF Thailand dan Singapura, serta tim kuda hitam Filipina di Grup A. Salah satu pemain yang dipanggil ikut seleksi, Andik Vermansah angkat bicara berkaitan dengan hasil drawing.
Advertisement
Baca Juga
“Grup neraka itu kan hanya sebutan. Kita tak perlu silau dengan reputasi mereka. Thailand dan Singapura bukanlah tim tanpa celah. Selama kita berusaha, selalu ada jalan untuk membalikkan prediksi,” ujar Andik yang kini berkiprah di klub Malaysia, Selangor FA, saat dikontak Bola.com pada Rabu (3/8/2016).
Ia meminta semua pihak agar tak perlu khawatir dengan calon lawan yang akan mereka hadapi di fase grup nanti. Baginya, yakin pada kekuatan sendiri lebih baik ketimbang sibuk melihat kelebihan lawan.
“Kita berada di lapangan yang sama, di rumput yang sama dengan bola yang sama pula. Apa yang perlu ditakutkan dari itu. Bicara soal kualitas individu, saya rasa pemain Indonesia tak kalah dibanding Thailand dan Filipina. Kami sama-sama menjalani profesi dan rutinitas yang sama,” tutur penyerang sayap kelahiran Jember, 23 November 1991 itu.
Andik menilai, dengan talenta pemain yang dimiliki Alfred Riedl, Indonesia punya potensi untuk mengalahkan semua tim. Karena itu, siapa pun yang dipilih memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF nanti tak perlu keder dengan kekuatan lawan.
Sejarah yang tidak berpihak pada Indonesia dianggap Andik sebagai catatan usang. Karena prestasi bukan lagi ditentukan oleh rekor maupun prestasi terdahulu, tapi dari apa yang akan dilakukan para pemain Timnas Indonesia di setiap pertandingan yang mereka jalani.
Namun Andik tak memungkiri, berhadapan dengan Thailand, Singapura dan Filipina tidak akan mudah. Asal para pemain tampil percaya diri dan punya semangat juang tinggi selama bertanding, Andik optimistis rintangan seberat apa pun bisa mereka lalui.
Dengan persiapan Timnas yang relatif singkat, menurut Andik bukan jadi soal selama semua pemain mengusung visi dan misi yang sama.
“Saya memang orang yang realistis. Dengan persiapan yang cukup singkat, Chemistry antarpemain memang belum didapat. Tapi saya yakin, kekurangan itu bisa ditutupi dengan cara lain. Ini menjadi tugas seorang pelatih. Saya yakin Coach Alfred Riedl yang matang pengalaman bisa menemukan jalan keluar dari masalah tersebut,” ujar Andik Vermansah, yang terakhir membela Tim Merah-Putih di pentas SEA Games 2013 lalu.