Bola.com, Banyuwangi - Umur manusia jadi rahasia mutlak di tangan Tuhan. Begitu juga yang dialami Sukarno Andi Wijaya. Mantan penyerang timnas U19 asuhan Indra Sjafri tersebut meninggal dunia dalam usia yang relatif masih muda, 20 tahun.
Kepergiannya ke hadirat ilahi juga terhitung cepat. Almarhum yang didiagnosa mengalami infeksi paru-paru hanya sempat menjalani opname di dua rumah sakit berbeda di Banyuwangi selama 18 hari.
Seperti penggawa Garuda Jaya lainnya yang saat itu jadi harapan bangsa dan idola publik karena penampilan apik mereka di Piala AFF, popularitas itu pula yang sempat dialami almarhum Sukarno Andi Wijaya.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak masih membela Persewangi di Piala Suratin, almarhum sudah punya penggemar. Apalagi dia didukung wajah yang ganteng dengan postur tinggi dan badan atletis. Setelah dibawa Indra Sjafri ke Timnas U-19, popularitas Sukarno Andi Wijaya makin melejit. Banyak cewek dan ibu-ibu yang mengerumuni sekadar foto bersama atau minta tanda tangan," kenang Bagong Iswahyudi, pelatih Persewangi.
Awalnya memang tak banyak orang mengenal sosok Sukarno Andi Wijaya. Roda nasibya berputar 180 derajat ketika Timnas U-19 menjalani uji coba melawan Persewangi di Stadion Diponegoro Banyuwangi, 3 Maret 2014.
Pelatih Indra Sjafri kepincut dengan aksi Sukarno Andi Wijaya. Dengan tinggi badan 178 cm, postur alumni SMKN 17 Genteng, Banyuwangi ini sangat menjanjikan.
"Namun, sayang dia dipulangkan karena cedera engkel saat pemusatan latihan. Almarhum tipe pendiam dan tak neko-neko. Usai gagal jadi anggota Timnas U-19, semangatnya untuk jadi pesepakbola profesional tetap kuat. Saat seleksi Persewangi di ISC B lalu, dia sudah lolos. Tapi dengan kemauan sendiri, Sukarno Andi Wijaya mengundurkan diri. Alasannya sakit tifus," ungkap Bagong Iswahyudi.
Banyuwangi pernah memiliki beberapa pemain yang berbaju timnas. Dimulai era Imam Hambali yang juga sempat jadi bintang dan menjabat kapten tim Arema di era Galatama. Disusul generasi Jainal Ichwan dan kiper Hendro Kartiko.
"Rumah Sukarno Andi Wijaya dekat dengan Hendro Kartiko. Setelah Hendro pensiun dari timnas, kami berharap besar pada almarhum Sukarno Andi Wijaya. Tapi takdir bicara lain," ucap Hari Wijaya, Ketua Umum Persewangi.