Bola.com, Sleman - Timnas Filipina U-19 berharap mendapat hasil positif dalam lawatan ke Indonesia. Filipina membawa lima pemain naturalisasi untuk menghadapi Indonesia dalam laga uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (19/8/2016).
Salah satu dari lima pemain blasteran yang dibawa adalah kapten tim Mark Anthony Winhoffer yang berasal dari Amerika Serikat. Kendati demikian, pelatih Dan Padernal tak ingin memberikan target khusus dalam uji coba nanti. Lima pemain Filipina U-19 yang memiliki paspor ganda dari Amerika Serikat, Hongkong, dan Inggris jadi tumpuan The Young Azkals.
"Skuat kami 80 persen berubah dibanding Piala AFF U-19 sebelumnya. Dengan pemain naturalisasi ini kami berani menargetkan masuk semifinal karena di AFF U-19 tahun lalu di Laos kami hanya sampai di babak penyisihan. Jika bisa ke final ya ingin juara," tegas Dan Padernal.
Advertisement
Baca Juga
Meski membawa sejumlah pemain keturunan, Dan Padernal sadar kalau semua itu belum bisa menjamin timnya berprestasi. Terlebih diakuinya persiapan untuk Piala AFF U-19 juga cukup minim baru sekitar tiga pekan.
Dalam uji coba tersebut, Filipina hanya membawa 17 pemain. Mereka adalah Michael Asong, Jeremiah Barlongan, Jose Miguel Clarino, Mar Vincent Diano, Lorenzo Giuseppe Genco, Jumbel Guinabang, Jordan Blair Jarvis, Paulo Javier, Earl Real Laguerta, Christina Lapas, Jerome Marzan, Josh Albert Miller, Julian Pio Miranda, Kintaro Miyagi, James Ivan Oberiano, Patrick Valenzuela, dan Mark Anthony Winhoffer.
Dan Padernal menambahkan, ia ingin melihat sejauh mana kesiapan tim saat melawan Indonesia yang punya tren bagus di level U-19 Asia Tenggara. Bagi dia, meskipun absen selama satu tahun akibat sanksi FIFA, pemain Indonesia tak bisa diremehkan.
Pada Piala AFF U-19 2016, Filipina berada di Grup A bersama Vietnam, Malaysia, Timor Leste, dan Singapura. Sementara, Indonesia berada di grup (Grup B) yang lebih sulit bersama Thailand, Myanmar, Australia, Laos, Kamboja, dan Brunei Darusalam.
Menghadapi Filipina, Indonesia memiliki misi khusus. "Saya ingin anak-anak berani berikan pressing ke lawan. Berani duel di lapangan tengah dengan mengandalkan daya tahan. Cara itu agar mental pemain terbentuk. Kami juga datangkan psikolog untuk memotivasi mereka sebelum laga," kata Eduard Tjong, pelatih Timnas Indonesia U-19.