Bola.com, Jakarta - PauloCamargo tampaknya belum bisa move on dengan Persija Jakarta. Pelatih asal Brasil itu masih memerhatikan sepak terjang Macan Kemayoran di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
Camargo yang mengundurkan diri dari Persija pada 2 Juli 2016 silam seusai tim ibu kota kalah 1-2 melawan Bhayangkara Surabaya United. Di tangannya, performa Persija merosot di pengujung putaran pertama TSC 2016.
Menurut pandangannya, jika manajemen klub sabar. Pemain-pemain muda Persija yang mendominasi tim saat ini bakal berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Advertisement
Baca Juga
“Mereka bisa berkembang asal diberikan kesempatan bermain yang banyak. Dasarnya mereka rata-rata memiliki bakat alam yang mumpuni. Jika manajemen Persija konsisten mengandalkan pemain muda, tak ikut-ikutan tim lain berbelanja pemain matang pengalaman, tahun depan Persija bisa tampil bagus di pentas kompetisi kasta elite. Mereka punya modal bagus yang tak dimiliki klub lain,” ujar Camargo ketika ditemui Bola.com di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan pada Jumat (19/8/2016).
Menurutnya, kompetisi saat ini yang tidak ada format degradasi sangat bagus untuk mematangkan pemain muda. “Kita lihat saja seperti Persib dan Arema yang kurang memiliki pemain muda berkualitas, musim depan bisa saja mengalami penurunan jika terus menggunakan pemain yang itu-itu saja,” papar nakhoda asal Brasil itu.
Perihal pengunduran dirinya dari Persija, Paulo Camargo mengatakan bahwa tim membutuh penyegaran. Pelatih yang notabene fans klub elite Negeri Samba Palmeiras itu, menyebut banyak pemain yang jenuh dengan kondisi saat itu.
“Persija butuh sosok pelatih yang lebih segar. Jan Saragih adalah pelatih muda dan dia punya kepribadian yang bagus. Ia punya peluang merubah situasi. Saya memutuskan berhenti bukan karena berseteru dengan manajemen. Hubungan kami baik-baik saja,” lanjut Camargo yang tetap ingin berkarier di Indonesia.
Di tangan Paulo Camargo, di laga-laga awal TSC 2016 Macan Kemayoran sempat memesona publik sepak bola Tanah Air. Mereka bersaing ketat dengan Arema Cronus dan Sriwijaya FC di jajaran papan atas.
Sesuatu yang istimewa mengingat belanja klub yang dipimpin oleh pengusaha asal Manado, Ferry Paulus, terhitung minimalis. Apesnya, hanya mengandalkan pemain-pemain belia minim pengalaman, perlahan penampilan Persija merosot. Puncaknya mereka tidak pernah meraih kemenangan di tujuh pertandingan beruntun.
"Saya pun akhirnya memutuskan mundur buat kebaikan tim," kata Camargo.
Mantan pelatih Persibo Bojonegoro melihat saat ini di tangan Jan Saragih Persija Jakarta mulai terlihat bangkit.Secara personal dia berharap Si Merah Putih segera meraih hasil positif. ”Saya berharap Persija dapat memenangkan pertandingan demi pertandingan agar bisa keluar dari papan bawah,” ucap Camargo.
Saat ini Persija terhuyung di posisi 15 klasemen dengan torehan 14 poin dari 15 laga.