Bola.com, Surabaya - Manajer Bhayangkara Surabaya United, Sumardji, menampik kabar yang menyebutkan The Great Alligator akan pindah kandang ke Stadion Manahan, Solo. Menurutnya, terlalu banyak yang dijadikan pertimbangan untuk memindahkan markas mereka dari Sidoarjo ke Solo.
Sumardji memang tidak membantah jika sempat ada komunikasi dengan Askot PSSI Solo untuk menjajaki kemungkinan bermarkas di Stadion Manahan, Solo. Namun, itu baru sebatas wacana. Soal realisasi, bagi Sumardji, tentu harus di pikirkan matang-matang karena ini menyangkut banyak hal.
Advertisement
Baca Juga
Satu hal yang sulit mewujudkan pemindahan kandang Bhayangkara Surabaya United dari Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, ke Stadion Manahan, Solo, adalah nihilnya jaminan tim ini akan mendapat dukungan dari suporter Solo. Sebab Solo sudah memiliki Persis Solo dengan suporternya yang mengakar kuat.
Di Solo saat ini ada dua tim. Selain tuan rumah Persis Solo, juga ada Persija Jakarta yang harus terusir dari ibu kota menyusul insiden kerusuhan di Stadion Gelora Bung Karno pada akhir Juni lalu. Bisa dipastikan, betapa padatnya Stadion Manahan jika harus dijadikan markas tiga klub berbeda.
Selain itu, domisili ofisial dan pelatih Bhayangkara SU yang mayoritas berada di Surabaya dan sekitarnya. Belum lagi status Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya yang disandang pelatih kepala Ibnu Grahan serta asisten pelatihnya, Yusuf Ekodono, yang baru beberapa bulan lalu tercatat sebagai pegawai honorer di tempat yang sama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bhayangkara SU U-21 pindah
Soal kerugian yang dirasakan manajemen Bhayangkara SU akibat minimnya pemasukan dari tiket penonton juga bukan persoalan bagi mereka.
Sumardji mengungkapkan masalah dana bukan perkara besar bagi manajemen Bhayangkara SU.
Sebab, ketersediaan dana masih mencukupi untuk menutupi seluruh kebutuhan Operasional Bhayangkara SU hingga Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo selesai.
Modal tersebut berasal dari dua sponsor Bhayangkara SU, salah satu hotel dan produk minuman kenamaan. Gelontoran dana dari keduanya dirasa cukup. "Lantas apa alasannya mau pindah ke Solo? Saya pikir tidak ada alasan logis untuk pindah markas," jawab Sumardji.
Kabar pindah markas ke Solo muncul setelah Askot PSSI Solo mengungkapkan adanya komunikasi dengan manajemen Bhayangkara SU. Sebelum kabar ini muncul, Bhayangkara SU sempat diisukan bakal hijrah ke Semarang.
Tidak jauh beda dengan isu rencana kepindahan mereka ke Solo, wacana boyongan ke Semarang juga dikaitkan dengan keberadaan petinggi Bhayangkara SU yang juga menjabat sebagai Kapolda Jateng, Condro Kirono.
Sumardji menyebutkan Semarang memang akan dijadikan kandang Bhayangkara SU, tapi bukan tim senior, melainkan Bhayangkara SU U-21. Hal ini mereka lakukan agar manajemen Bhayangkara SU yang di Surabaya bisa lebih fokus mengurusi Indra Kahfi cs. "Kalau Bhayangkara SU U-21 benar. Kami akan pindahkan ke Semarang setelah pertandingan melawan Semen Padang 5 September 2016," ujar Sumardji.
Ia menegaskan Bhayangkara SU akan menuntaskan TSC 2016 di Sidoarjo, Jatim. Sang manajer juga memastikan tidak ada perubahan hingga akhir musim nanti, apapun yang terjadi. Apalagi sampai sekarang tidak ada instruksi dari petinggi Polri untuk memindahkan markas ke daerah lain.
Advertisement