Bola.com, Malang - Hubungan Aremania dengan K-Conk Mania, sebutan suporter Madura United memanas. Hal itu lantaran insiden yang terjadi seusai pertandingan Arema Cronus melawan Madura United pada pekan ke-18 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (2/9/2016) malam.
Lima bus yang ditumpangi K-Conk Mania dilempari batu dan mengakibatkan sejumlah kaca pecah. Pelaku pelemparan tak lain Aremania di daerah fly over Lawang, perbatasan Malang dengan Pasuruan.
Menurut pentolan Aremania Jalur Gazza (perbatasan Malang-Pasuruan), Amin, insiden itu terjadi lantaran K-Conk Mania melakukan provokasi. Saksi mata memberikan keterangan kalau suporter MU itu bernyanyi sambil mengejek saat melintas di jalan yang membuat Aremania tersulut emosinya.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau sebagai tamu itu harus sopan, jangan melakukan provokasi. Aremania kalau keliling Indonesia selalu sopan saat perjalanan karena kami sadar posisi sebagai tamu," ucap Amin.
Terkait larangan K-Conk Mania masuk ke Kanjuruhan, Amin memastikan informasi tersebut tidak datang dari Aremania. "Waktu itu Taretan yang melarang karena ada beberapa susupan dari suporter Surabaya (rival Aremania)," ucapnya.
K-Conk Mania memang punya kedekatan dengan Bonekmania. Hal itu yang dikhawatirkan jadi masalah di dalam stadion sehingga suporter tim tamu mereka dilarang masuk dengan atribut yang terdapat beberapa warna hijau.
Sementara itu, manajemen Arema Cronus juga tidak tahu persis insiden yang terjadi tersebut. Ketika ditanyai tentang ganti rugi kerusakan bus, Arema mengaku hal itu bukan tanggung jawab manajemen.
"Kalau insidennya ada di dalam Stadion Kanjuruhan, kami pasti tanggung jawab. Aremania ketika tur dan mengalami insiden pengerusakan juga tidak pernah minta ganti rugi ke tuan rumah," kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.