Bola.com, Surabaya - Pada babak perempat final Piala Jenderal Sudirman 2015, Otavio Dutra menjadi pesakitan. Stoper Bhayangkara FC asal Brasil itu tiba-tiba didepak dari tim besutan Ibnu Grahan lantaran dicurigai terkena suap kala tumbang dari Pusamania Borneo FC.
Bersama dua pemain lainnya, Pedro Javier dan Jendry Pitoy, Dutra harus meninggalkan tim sebelum laga terakhir kontra Arema Cronus. Persoalan semakin pelik karena masalah ini menjadi berita besar di berbagai media nasional.
Namun setelah mendapat pengampunan dari Gede Widiade, Dutra akhirnya bisa kembali ke dalam tim berjulukan The Great Alligator tersebut. Hanya saja, tak mudah bagi Dutra di awal-awal kembali memperkuat tim ini, sebab ia sempat mendapat penolakan dari sejumlah rekan setimnya.
Advertisement
Baca Juga
Diragukan bisa tampil maksimal, Dutra justru menjadi bagian penting Bhayangkara FC selama putaran pertama TSC 2016 bergulir. Ia memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian Bhayangkara FC saat ini. Lantas, apa yang membuat Dutra tampil optimal di musim keduanya bersama tim ini? Berikut petikan wawancara Dutra dengan Bola.com.
Bagaimana perasaan Anda pada awal kembali ke tim ini?
Biasa saja, meski ada beberapa hal yang tidak mengenakkan. Tak perlu saya jelaskan lebih detail, saya rasa semua tahu apa yang menyebabkan sikap beberapa orang kurang menerima. Tapi saya mencoba memaklumi.
Apakah hal itu membuat Anda termotivasi untuk membuktikan bahwa Anda tidak pernah terlibat dalam skandal suap?
Tidak ada yang perlu dibuktikan, karena saya tidak pernah melakukannya. Saya pikir, hanya orang yang bersalah yang butuh pembuktian, sementara saya tidak. Bersikap sewajarnya saja, dan tampil sebaik mungkin seperti sebelumnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Mau Terlena
Sekarang Anda dipuja dan berhasil merebut hati rekan-rekan setim. Bagaimana perasaan Anda?
Senang, tapi bukan karena ada maksud di balik semua itu. Saya senang karena kami sudah menjadi sebuah tim yang solid. Dengan begitu, kami bisa bahu-membahu membawa tim ini memenuhi target tiga besar yang dicanangkan manajemen.
Bagaimana penilaian Anda pada Bhayangkara FC saat ini?
Tim ini punya prospek bagus. Banyak pemain muda bertalenta. Mereka semakin matang dan akan terus berkembang. Jika kami bisa bermain stabil sepanjang putaran kedua ini, kami akan tetap berada di trek yang benar.
Menurut Anda, bagaimana tambahan pemain baru pada putaran kedua?
Mereka pemain-pemain bagus dan berkualitas. Masuknya mereka menambah kekuatan kami di putaran kedua ini, apalagi setelah masuknya Lee Hyun-jin (gelandang asal Korsel). Kami pasti lebih tajam saat menyerang.
Target Anda pada putaran kedua?
Sama seperti yang dipatok manajemen. Saya menyasar tiga besar, tapi kalau bisa melampaui target itu. Tapi tentu saya sendirian tidak bisa, teman-teman juga harus bekerja keras untuk mewujudkannya.
Advertisement