Bola.com, Bogor - Tim PON Jateng menghadapi ujian mental sebelum melakoni laga perdana penyisihan Grup A melawan tim Jabar, Rabu (14/9/2016). Pelatih Jateng, Anjar Jambore Widodo, mengungkapkan jatah latihan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, yang diberikan panpel dianggap merugikan tim asuhannya.
Ricky Fajrin dkk. diberi jatah latihan, Selasa (13/9/2016) sore. Padahal, mereka akan bertanding melawan tuan rumah, Rabu (14/9/2016) sore. Sementara tim Jabar bisa berlatih pagi hari.
"Pengaturan sesi mencoba lapangan merugikan kami. Jabar diberi waktu latihan pagi, sementara kami sore. Jika kami menerima jadwal itu, jelas merusak program kami karena sore hingga malam hari untuk istirahat pemain," tutur Anjar Jambore Widodo kepada Bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Yang membuat Anjar Jambore Widodo kecewa, tim Bali yang akan bertanding melawan DKI Jakarta, Rabu (14/9/2016) malam, malah diberi waktu latihan pagi hari seusai tim PON Jabar menjajal rumput Stadion Pakansari.
"Seharusnya kami berlatih pagi usai Jabar menjajal lapangan. Kebijakan panpel ini sangat aneh dan merugikan kami. Kami sudah mengajukan keluhan dan protes, tapi panpel tetap berkukuh dengan keputusannya," ungkap mantan pelatih Persijap Jepara ini.
Agar program persiapan tidak terganggu, akhirnya Anjar Jambore Widodo memilih membawa pasukannya berlatih di Lapangan Armed II milik TNI AD, Bogor, pada Selasa pagi.
"Saya nilai ini bagian dari perang psikologis yang dilakukan tuan rumah kepada tim Jateng. Jadi, anak-anak sama sekali belum adaptasi dengan kondisi rumput untuk bertanding besok. Tapi, kami tak akan menyerah. Kami malah termotivasi untuk tampil sebaik mungkin melawan Jabar," jelas Anjar.