Bola.com, Hanoi - Timnas Indonesia U-19 menelan dua kekalahan beruntun dari Myanmar dan Thailand dalam penyisihan Grup B Piala AFF U-19 2016. Hasil itu membuat skuat racikan Eduard Tjong tertahan di posisi lima. Australia akan menjadi lawan Indonesia pada laga hidup mati, Jumat (16/9/2016) di Vietnam Youth Training Centre, Hanoi.
Sektor penjaga gawang dan lini belakang mendapat sorotan tajam dari dua kekalahan tersebut. Saat melawan Myanmar, blunder kiper pengganti Satria Tama Hardiyanto jadi penentu kelalahan Timnas Garuda Muda.
Sedangkan menghadapi Thailand, keputusan penjaga gawang Muhammad Riyandi yang berniat memotong umpan juga berbuah gol kemenangan tim lawan.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih kiper Timnas U-19, Hermansyah menyebut banyak catatan dan evaluasi pada dua laga awal. Menurutnya, komunikasi jadi titik lemah yang cukup terlihat.
"Evaluasi paling utama adalah komunikasi dengan defender masih banyak kekurangan. Hal tersebut berakibat fatal terjadinya gol-gol lawan. Perlu penguatan lagi," kata Hermansyah kepada Bola.com, Kamis (15/9/2016).
Hermansyah menjelaskan, beberapa kelemahan langusng diterbaiki dalam program lathan. Selain dari sisi teknik, pembekalan psikologi untuk mengapungkan mental bertanding juga dilakukan.
"Selalu kami evaluasi setelah pertandingan. Tiga kiper kami menunjukkan perkembangan yang signifikan setiap harinya," tutur dia.
Timnas U-19 masih memiliki kiper senior, Awan Setho Rahardjo yang belum pernah terjun. Padahal, kiper Persip Pekalongan itu merupakan alumni saat merebut juara Piala AFF 2014 di Sidoarjo.
Secara pengalaman, kiper asal Semarang itu lebih unggul dari Riyandi dan Satria Tama Hardiyanto. Meski demikian, Hermansyahmenyebut ketiga kiper itu memiliki peluang sama untuk turun. "Tinggal kondisi mereka paling siap siapa besok, termasuk mental," tegas mantan kiper Bandung Raya.