Bola.com, Bogor - Tim PON Jateng harus rela menerima kekalahan pada laga perdana Grup A penyisihan PON XIX/2016 Jabar. Di luar dugaan, Jateng dibungkam Jabar 1-2 di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (14/9/2016).
Dua gol tuan rumah dicetak Febi Hariadi dari titik penalti dan Ferdy Sutoko menit ke-85. Sedangkan gol Jateng dipersembahkan Andika Dian Asururi menit ke-77.
Kekalahan ini jelas pukulan telak bagi pelatih Anjar Jambore Widodo dan pasukannya. Pasalnya, mereka gagal mengulang kemenangan 4-1 pada uji coba sebelum PON ini digelar.
Advertisement
Baca Juga
Namun, dengan kesatria Anjar Jambore Widodo tidak mau menyalahkan siapa pun atas hasil buruk ini. "Kami menerima kekalahan ini. Saya tak mau menyalahkan orang lain," kata Anjar.
Pada laga ini, dua mantan pemain Timnas U-19 era Indra Sjafri dimainkan. Mereka adalah Septian David Maulana dan Ricky Fajrin. Mantan pelatih Persijap Jepara ini juga menyebut dua gol yang terjadi karena kesalahan sendiri.
"Ini gol yang lahir karena kelengahan sendiri. Gol pertama dari titik penalti karena pelanggaran. Yang kedua akibat salah antisipasi. Memang situasinya seperti itu," jelas Anjar.
Dia juga tidak mau menuding penolakan sesi mencoba lapangan Stadion Pakansari sehari sebelum laga sebagai biang kekalahan timnya. "Itu bukan alasan. Tim Jabar sekarang sangat berbeda dibanding saat kami kalahkan pada uji coba lalu," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Juara bertahan kalah
Kejutan juga terjadi di Grup B yang digelar di Stadion Patriot Kota Bekasi saat tim PON Sumsel dikalahkan Kalsel 1-2. Sedangkan juara bertahan PON Riau 2012, Kaltim, dipermalukan Papua 0-2.
Pelatih Kaltim, Eddy Simon Badawi, mengungkapkan dua gol Papua berawal dari serangan balik cepat. Padahal, seharusnya Kaltim bisa meraih poin penuh di laga ini.
"Kami memang belum beruntung. Setidaknya, kami bisa menang 3-2. Ada dua tendangan mengenai tiang gawang, sekali peluang berhadapan dengan kiper gagal dimaksimalkan pemain saya. Sementara Papua hanya punya dua peluang lewat serangan balik, semua bisa dikonversi jadi gol," ungkap Eddy Simon.
Namun, dia berjanji tim asuhannya akan bangkit saat menghadapi Gorontalo pada pertandingan kedua, Jumat (16/9/2016).
Seperti Eddy Simon Badawi, pelatih Sumsel, Rudy William Keltjes, juga menyebut kesialan menaungi anak asuhnya. Bermain dengan tempo tinggi, anak-anak Sumsel sebenarnya punya banyak kesempatan menjebol gawang Kalsel.
"Saya hitung tiga kali tendangan anak-anak kena tiang gawang. Dua kali berhadapan dengan kiper. Lima kali tendangan kami diselamatkan kiper Kalsel. Hari ini memang jadi milik Kalsel," ucap Rudy William Keltjes.
Advertisement