Bola.com, Bandung - Kehadiran Marcos Abel Flores di Persib Bandung berpotensi menciptakan persoalan. Ia mengancam eksistensi pemain asing lainnya, Robertino Pugliara, di Tim Maung Bandung.
Marcos Flores dan Robertino Pugliara yang sama-sama berasal dari Argentina bermain di posisi yang sama sebagai gelandang serang. Mengandalkan taktik 4-3-3, Djadjang Nurdjaman hanya butuh seorang gelandang serang.
Djanur dalam sejumlah kesempatan menyebut sosok gelandang serang yang ia sukai ialah yang bertipe playmaker. Ia bisa diandalkan sebagai pemasok umpan-umpan terukur ke sektor depan.
Ibarat kata sang pemain tipe bermainnya mirip-mirip Firman Utina atau Makan Konate, yang jadi pengatur serangan kunci saat Persib jadi jawara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden.
Advertisement
Baca Juga
Robertino yang didatangkan pelatih sebelumnya, Dejan Antonic, bukan tipikal gelandang serang yang sesuai dengan selera Djanur. Pemain kelahiran 21 Februari 1984 itu di klub-klub sebelumnya berperan sebagai penyerang lubang. Ia agak lemah dalam urusan memasok bola-bola matang untuk mempermudah kerja striker menjebol gawang lawan.
Statistik mantan pemain Persipura Jayapura dan Persija Jakarta menegaskan hal tersebut. Dari 18 penampilan di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Robertino baru mengoleksi tiga assist. Jumlah yang amat minimalis, tak lebih baik dibanding Vladimir Vujovic, berstatus sebagai stoper, yang mengantungi jumlah assist sama.
“Itu tergantung pelatih. Yang pasti saya siap untuk main dan selalu kasih 100% kemampuan untuk Persib. Main atau tidak itu pelatih yang menentukan. Saya tidak khawatir. Yang penting berusaha tampil bagus untuk Persib,” papar Robertino Pugliara.
Dampak minimnya kontribusi Robertino amat terasa buat performa tim secara keseluruhan. Striker Persib paceklik gol.
Sergio van Dijk, bomber naturalisasi berdarah Belanda, yang jadi tumpuan lini depan Tim Pangeran Biru dari 11 penampilan baru mencetak tiga gol. Produktivitasnya menurun draktis dibanding saat sang pemain merumput di Persib pada ISL 2013. Striker berkepala pelontos tersebut kala itu mengoleksi 21 gol.
Djanur melihat tidak ada yang salah dengan penampilan Sergio. Sang target man tipikal finisher yang amat membutuhkan umpan-umpan matang. Hal itu tak ia dapatkan secara maksimal dari barisan gelandang.
"Striker seperti Sergio harus mendapat servis yang baik. Sulit bagi dia mencetak gol kalau tidak disodori umpan-umpan terukur," ungkap Djadjang Nurdjaman.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Djanur Gusar Persib Kalah 0-3 dari Sriwijaya FC
Sang mentor mengaku sudah mengingatkan Robertino Pugliara untuk lebih proaktif menjalankan peran sebagai pembagi bola. Sayangnya, ia tak jua memenuhi ekspetasi yang diinginkan Djanur.
"Dalam sepak bola kritik itu wajar. Pemain jangan semestinya tidak down kalau seorang pelatih mengatakan seperti itu,” ucap Djanur.
Kegusaran Djadjang memuncak saat Persib kalah telak 0-3 dari Sriwijaya. Kepada sejumlah wartawan ia terang-terangan mengaku tidak puas dengan performa sejumlah pemain, termasuk Robertino.
Gelandang asal Argentina dinilai tidak hanya bermain jeblok di Palembang, tapi juga di beberapa laga lainnya.
Kedatangan Marcos Flores sejak akhir pekan lalu melegakan Djadjang Nurdjaman. Ia kini punya solusi mengatasi persoalan yang menimpa timnya.
Persib agak beruntung karena sejumlah pertandingan mereka jadwalnya digeser karena kepentingan PON Jawa Barat. Kompetisi TSC 2016 libur saat pelaksanaan hajatan olahraga multievent tingkat nasional.
Flores pun punya waktu cukup untuk beradaptasi dengan gaya bermain Persib racikan Djanur.
"Memang saya perlu beberapa hari untuk beradaptasi. Saya merasa beruntung dan senang bisa bergabung dengan Persib. Saya tahu perlu tampil lebih kuat untuk Persib," ucap Marcos Flores.
Di sisi lain, Marcos enggan berkomentar banyak soal kekalahan 0-3 Persib di kandang Sriwijaya FC pada pekan ke-19 TSC 2016.
Pemain berusia 30 tahun itu pun berharap rekan-rekan barunya bisa segera melupakan kekalahan telak di kandang Laskar Wong Kito untuk menghadapi Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 18 September.
"Yang pasti saya akan berlatih apa yang pelatih minta dan saya akan lakukan dengan kerja keras agar saya bisa terpakai oleh tim," kata Marcos.
Advertisement
Salah Satu Jadi Cadangan
Djadjang Nurdjaman mengingatkan kepada Marcos Flores dan Robertino Pugliara untuk siap dengan iklim persaingan yang ia tumbuhkan di sektor tengah Maung Bandung. "Mereka tentunya harus bersaing. Lihat saja nanti apakah bisa dimainkan bersama atau salah satunya," ujarnya.
Robertino sendiri mencoba menepis adanya persaingan tidak sehat yang bakal terjadi antara dirinya dengan Marcos Flores. "Saya pikir bagus datang pemain baru karena bisa bantu tim ini. Persaingan juga bagus, bisa membuat kami bermain lebih baik lagi," ujar Robertino yang memulai karier profesional bersama klub Argentina, San Lorenzo itu.
Komentar diplomatis juga diucapkan Flores.
"Saya sangat menghormati Robertino Pugliara. Dia pemain bagus dan saya harap kami bisa main berdampingan. Diogo Alves Ferreira dan Sergio van Dijk pun saya kenal sekali karena saya pernah bermain dengan mereka di Australia. Saya juga berterima kasih kepada mereka yang telah merekomendasikan nama saya ke pelatih untuk bergabung dengan Persib," kata mantan pemain Central Coast Mariners tersebut.
Sempat beredar rumor, kalau ia bakal menggunakan nomor punggung 10 yang selama ini dikenakan oleh Robertino Pugliara.
"Robertino akan tetap menggunakan nomor tersebut. Saya pakai nomor 48 kenapa nomor itu karena angka itu mewakili orang terpenting di hidup saya. Dia baru saja meninggal, saya ingin menggunakan angka itu pada jersey saya dengan bangga. Beliau adalah ibu baptis saya, dia sakit kanker dan baru meninggal beberapa bulan yang lalu," ungkapnya saat sesi wawancara dengan Bola.com.
Flores agaknya tidak ingin menyakiti kompatriotnya sesama Argentina. Tapi melihat tekanan tinggi yang diarahkan ke pemain asing di Persib, ia dituntut segera nyetel dengan tim. Jika penampilannya di bawah ekspetasi, bobotoh bakal bersuara negatif yang memengaruhi sikap manajemen Tim Pangeran Biru.
Striker asal Spanyol, Juan Belencoso, merasakan pahitnya terdepak dari Persib pada pengujung putaran pertama TSC 2016. Situasi ini bisa terjadi pada Marcos atau Robertino.
"Pemain asing harus bermain bagus, kualitasnya di atas pemain lokal. Jika tidak harus siap dengan konsekuensi diputus kontrak," tegas Umuh Muchtar, manajer Persib.
Persib kini masih tertatih di posisi tujuh klasemen sementara dengan koleksi 27 poin, masih jauh dari harapan yang diinginkan bos-bos klub yang ingin Maung Bandung jadi jawara kompetisi kasta elite.
Akankah ada salah satunya yang bernasib sial?