Bola.com, Cibinong - Bara persaingan cabang sepak bola PON XIX Jawa Barat 2016 mulai terasa panas sejak fase penyisihan digulirkan. Tim DKI Jakarta menguak skandal pemain ilegal yang dimainkan tim Jawa Tengah (Jateng) saat penyisihan Grup A.
Pertandingan yang mempertemukan kedua tim yang dihelat di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (16/9/2016) berkesudahan 1-0 buat Jateng. DKI menuding kubu lawan melanggar aturan main dengan mendaftarkan delapan pemain profesional di dalam line-up pemain.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, sesuai regulasi masing-masing tim hanya diperbolehkan memakai jasa maksimal lima pemain profesional. Tiga di antaranya yang hanya boleh diturunkan di lapangan.
Dalam pasal 22 poin 1 C aturan pertandingan cabang sepak bola PON Jabar 2016 disebutkan bahwa status pemain yang diperbolehkan bermain berasal dari kompetisi amatir maupun profesional yang dibatasi jumlahnya lima pemain dengan hanya tiga pemain yang diperbolehkan bermain dalam starting line-up.
"Kami berharap ketegasan dari panpel pertandingan PON, apa yang dilakukan Jateng merupakan skandal melanggar aturan main dan tak bisa ditoleransi," tutur Sudirman, pelatih tim PON DKI Jakarta yang mengontak Bola.com Jumat (16/9/2016) malam.
Kepada Bola.com Sudirman mengirimkan foto lembaran susunan pertandingan antara DKI Jakarta versus Jateng dengan lingkaran nama-nama pemain profesional yang ada di tim lawan.
Mereka antara lain: Haudi Abdillah (PSCS Cilacap), Rizky Fajrin Saputra (Bali United), Septian David Maulana (Mitra Kukar), Heru Setyawan (Persita Tangerang), yang berstatus sebagai pemain inti. Sementara itu, Fajar Setya Jaya (PSIS Semarang), Ravi Murdiantoro (PS TNI), Zaenal Arifin (PSIR Rembang), dan Ahmad Agung Setiabudi (PSIS Semarang) ada di daftar cadangan.
“Kami ingin semua tim yang bersaing di PON Jawa Barat berlaku jujur. Yang berada di lapangan tiga dari lima pemain profesional. Jateng menurunkan empat dari lima pemain profesional yang mereka miliki. Setelah ditelusuri lagi mereka melibatkan delapan pemain di susunan line-up. Cukuplah sepak bola kita diskors selama satu tahun, masak mau terus-terusan seperti ini?" ungkap Sudirman.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tuntut Kemenangan Dibatalkan
Tim DKI Jakarta mengajukan protes resmi ke PB PON. Mereka berharap mereka bertindak tegas membatalkan hasil pertandingan, sekaligus memberikan kemenangan otomatis kepada DKI Jakarta.
"Kami secara otomatis mendapat kemenangan 3-0. Protes saya bukan karena DKI Jakarta kalah, tapi cara Jateng menang dengan menggunakan pemain ilegal jelas tidak bisa diterima," ungkap Sudirman, salah satu bek legendaris Timnas Indonesia yang mempersembahkan gelar juara SEA Games 1991 itu.
Tim Jateng dalam sesi konfrensi pers resmi sesudah pertandingan tak merespons protes tim sepak bola DKI Jakarta. Seperti yang terkutip dari rilis yang diterima Bola.com, mereka lebih tertarik mengomentari jalannya pertandingan.
Anjar Jambore, pelatih Jateng menyebut kemenangan yang diperoleh timnya lantaran adanya perubahan taktik. “Pada laga ini, kami menggunakan dua striker. Ternyata kami lebih menggigit,”ucap Anjar.
Khaerul Anwar, manajer Jateng menambahkan, hal lain yang membuat timnya diyakini bisa menuai poin penuh karena evaluasi yang dilakukan sehari sebelum pertandingan.
“Pada laga pertama kontra Jawa Barat, permainan anak-anak tidak keluar. Malamnya kami melakukan evaluasi. Dari situlah kami mengubah semuanya. Kami menekankan pada pertandingan selanjutnya harus menang. Dengan potensi yang dimiliki anak anak bisa lebih baik dari saat laga kontra Jabar,” beber Khaerul.
Gol kemenangan tim sepak bola Jateng dicetak oleh Ade "Aldo" Kurniawan pada menit 75. Kemenangan ini amat berarti buat mereka karena dua hari sebelumnya tim satu ini kalah 1-2 dari tuan rumah Jawa Barat.
Di sisi lain DKI Jakarta pada pertandingan pertama penyisihan Grup A bermain imbang 1-1 melawan Bali. Kekalahan dari Jawa Tengah bakal menyulitkan tim asuhan Sudirman menuju fase selanjutnya karena pada pertandingan terakhir yang digelar Minggu (18/9/2016) mereka akan bersua Jabar.
Advertisement