Bola.com, Kediri - Totalitas Purwanto dan staf lapangan Stadion Brawijaya patut diacungi jempol. Demi mengejar kick-off babak 16 besar ISC B, mantan wasit FIFA dan komisi wasit nasional ini rela kerja lembur untuk memperbaiki kondisi rumput yang rusak parah, Selasa (20/9/2016) malam.
Keadaan rumput Brawijaya memang memprihatinkan setelah dipakai rangkaian HUT Kota Kediri pada Juli-Agustus lalu. Beberapa agenda pesta seni, pameran kerajinan, hingga konser musik digelar di markas Persik Kediri ini.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar rumput tampak menguning dan permukaan lapangan yang awalnya rata berubah bergelombang akibat diinjak-injak massa yang menyaksikan pentas seni dan musik di Stadion Brawijaya. Setelah perayaan HUT Kota Kediri berakhir, lapangan dipakai Liga Santri selama sepekan lebih.
"Rencananya setelah perayaan HUT Kediri selesai, kami akan mengembalikan kondisi rumput Brawijaya. Ternyata masih ada agenda Liga Santri. Makanya, kami biarkan dulu semua acara selesai semua, baru kami pelihara lagi," tutur Purwanto yang bekerja sebagai PNS Pemkab Kediri.
Menurut Purwanto pemulihan kondisi rumput Stadion Brawijaya membutuhkan waktu minimal sebulan. Saat ditemui Bola.com, Selasa (20/9/2016) malam, Purwanto dkk. menebar pupuk sebanyak lima karung dengan berat masing-masing 50 kilogram.
"Yang susah menggenangi lapangan. Karena sekarang masuk musim kemarau, kami terpaksa mengerahkan tiga pompa untuk menyedot air dari sumur-sumur yang ada di pinggir lapangan," ucapnya.
"Biaya perawatannya jelas besar. Kalau ingin rumput bagus seperti semula, idealnya butuh dua bulan karena akan dipakai Persik Kediri di babak 16 besar ISC B, kami harus lembur kerja," katanya.