Bola.com, Bandung - Ambisi tim futsal Jawa Timur (Jatim) menyapu bersih lima laga babak penyisihan grup PON 2016 Jabar gagal terwujud. Pada pertandingan terakhir melawan Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (22/9/2016) di GOR Futsal ITB Jatinangor, Jatim harus puas berbagi angka setelah ditahan imbang 4-4.
Andika Ricky Santoso mencetak hattrick pada menit ke-8, ke-16 dan ke-27. Sedangkan satu gol lainnya diceploskan kapten Septiyan Dwi Chandra menit kedua. Pada laga ini, satu pemain Jatim, yaitu Adi Dwi Prasetyo, mendapat kartu merah.
Kaltim memang memberikan perlawanan ketat pada Jatim. Maklum, kalah atau seri di laga ini, mereka tereliminasi.
Benar saja, hanya dua menit setelah gol pertama Jatim tercipta, Kaltim membalas melalui kaki Indra Pribyanto Robby menit keempat. Tiga gol lain Kaltim dicetak Deri Nurdihayat menit ke-16, Nur Fandi menit ke-36 dan M Arjuna Rinaldi menit ke-37.
Advertisement
Baca Juga
Sayang, meski berupaya keras sepanjang pertandingan untuk memenangi laga ini, Kaltim harus menerima kenyataan pahit karena dengan berakhir seri, Kaltim gagal melaju ke semifinal.
Jatim keluar sebagai juara Grup A dan DKI Jakarta yang harus puas di peringkat dua. Dalam pertandingan semifinal, Jatim menunggu hasil pertandingan antara Maluku Utara dengan Jawa Barat (Jabar).
Tim yang kalah di pertandingan tersebut akan menjadi lawan Jatim di empat besar. Pertandingan semifinal akan digeber di GOR Futsal ITB Jatinangor, Sumedang.
Sementara itu, pelatih Jatim Vennard Hutabarat mengakui pertandingan ini sangat berat bagi kedua tim. "Kaltim tim bagus. Mereka memberikan tekanan luar biasa pada kami. Untungnya, anak-anak bermain tenang dan sabar," ujarnya.
Kepastian lolos ke semifinal memang membuat para pemain Jatim tak tegang di laga ini. Namun mereka menampik jika di laga ini hanya mencari hasil seri. "Kami ingin menang, tapi hasilnya seperti ini. Kami tetap bersyukur karena tetap jadi juara grup," sebut Septian Dwi Chandra, sang kapten.
Soal siapa lawan yang diinginkan Jatim, mereka menyatakan tak pilih-pilih lawan. Karena siapa pun lawan yang akan mereka hadapi, di mata mereka sama saja. "Semua lawan berat. Jadi siapa pun harus kami hadapi," kata Vennard Hutabarat.