Bola.com, Jakarta - Sarman El Hakim kembali maju dalam pencalonan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Ini bukan pertama kalinya Sarman maju untuk menjadi pengurus sepak bola Indonesia. Kali ini, revolusi PSSI menjadi target demi memperbaiki sepak bola Indonesia secara total.
Sosok yang dikenal sebagai Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) ini juga dikenal kontroversial. Ia pernah melakukan unjuk rasa di markas FIFA di Zurich, Swiss, dan juga diamankan oleh petugas keamanan Brasil karena membentangkan spanduk dengan isi mengklaim Indonesia siap menjadi tuan rumah alternatif Piala Dunia 2022.
Advertisement
Baca Juga
Pengusaha yang lahir di Bukittinggi itu juga memiliki tekad untuk bisa memperbaiki sepak bola Indonesia dan menghindarkan anak-anak muda di Indonesia dari bahaya narkotika. Pengalamannya melihat perkembangan sepak bola Cile yang bangkit dan menjadi luar biasa dalam beberapa tahun terakhir setelah negara Amerika Selatan itu terpuruk karena narkotika, menjadi latar belakang dirinya memperbaiki sepak bola Indonesia.
Sarman memiliki sejumlah target untuk bisa memperbaiki sepak bola Indonesia, seperti mengaktifkan kantor PSSI demi mengembalikan kepercayaan dari masyarakat pencinta sepak bola dan sebagai tempat untuk bertemu dengan stakeholder dan sponsor yang akan membantu memperbaiki permasalahan sepak bola di negara ini.
Dengan gayanya yang bicara celpas-ceplos Sarman mengungkapkan keinginan dan tujuannya maju dalam pemilihan Ketua Umum PSSI dalam wawancara eksklusif bersama Bola.com. Apa saja yang dikatakan pengusaha perminyakan itu? Simak petikan wawancaranya di bawah ini.
Apa motivasi Anda ingin maju dalam pemilihan Ketua Umum PSSI?
Saya melihat bahwa selain tidak berprestasi, sepak bola Indonesia tidak menjawab tantangan untuk masa depan. Kalau tidak salah, PBB dan FIFA akan menggunakan sepak bola untuk menahan laju narkotika. Nah, dari calon yang lain tidak ada yang mengarah ke sana.
Sepak bola itu kini sudah menjadi industri. Yang menjadi permasalahan, industri itu butuh kepercayaan, tapi saat ini PSSI sulit untuk dipercaya. Oleh karena itu saya ingin PSSI bisa memulihkan kepercayaan, membangun perencanaan.
Orang mengatakan saya gila karena saya yang merupakan akademisi mau turun ke lapangan untuk mengurus ini semua. Saya tidak ingin berdebat dengan itu semua, saya hanya ingin pengalaman saya ini bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang ada.
Bagaiman soal visi dan misi sebagai Ketua Umum PSSI?
Visi yang saya usung adalah sepak bola untuk merdeka. Saya ingin merevolusi PSSI untuk lebih baik. Apa yang akan direvolusi? Sistem keuangan, keorganisasian, dan juga termasuk kepelatihan yang ada di Indonesia.
Apa yang pertama kali Anda lakukan jika nanti terpilih menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya akan menulis surat kepada seluruh pimpinan partai untuk tidak memasukkan kader mereka ke federasi ini. Dengan begitu ada jaminan untuk sepak bola Indonesia.
Saya juga akan melapor kepada Presiden dan FIFA agar ada bantuan untuk membangun kantor PSSI yang jelas, setelah itu saya akan menemui gubernur-gubernur di Indonesia untuk meminta komitmen agar menyediakan lahan untuk sepak bola di daerah yang mereka pimpin.
Setelah itu saya yakin akan muncul perencanaan yang lebih jelas dan Indonesia tidak akan lagi terombang-ambing seperti yang terjadi dengan PSSI dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satu target Anda ingin membangun kantor PSSI?
Saya menargetkan adanya kantor federasi sebagai tempat untuk membangun sepak bola Indonesia. Dengan adanya kantor institusi yang jelas, kepercayaan dari masyarakat, terutama semua stakeholder sepak bola dan juga sponsor yang bisa mendukung sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
Jika pada akhirnya tidak terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, apa harapan Anda terhadap Ketua Umum PSSI yang terpilih?
Harapan saya hanya kepada pemilik suara saja, karena mereka sangat menentukan masa depan sepak bola Indonesia. Mereka harus membuka nuraninya. Jika mereka salah memilih pemimpin mereka sendiri, mereka berdosa terhadap persepakbolaan Indonesia karena ancaman terbesar di negeri ini adalah narkotika, dan itu bisa diberantas melalui sepak bola.
Apa yang sangat perlu dilakukan Ketua Umum PSSI dan pengurusnya setelah nanti terpilih?
Ketua Umum PSSI yang baru akan ditantang untuk berani memberhentikan pengurus yang dinilai gagal melakukan tanggung jawabnya. Setelah itu harus berani untuk kembali mengaktifkan komite etik yang independen seperti yang dimiliki FIFA, bahwa komite etik pun bisa memecat Presiden FIFA karena status mereka independen.
Selain itu, Ketua Umum PSSI harus berani membuat pusat-pusat latihan untuk sepak bola usia dini serta bekerja sama dengan pemerintah untuk bisa memberikan fasilitas-fasilitas pendukung yang bisa digunakan oleh anak-anak Indonesia dalam mengejar mimpi mereka melalui sepak bola.