Bola.com, Makassar - Panpel lokal Kongres PSSI menyambut baik pernyataan Mabes Polri yang membantah telah mengeluarkan izin pelaksanaan hajatan akbar federasi di Yogyakarta. Mereka bisa kembali fokus mempersiapkan rangkaian acara kongres yang akan memilih jajaran kepengurusan baru PSSI.
"Syukurlah kalau memang kabar soal rencana pemindahan lokasi kongres tidaklah benar. Tapi, kami tegaskan, panpel lokal di Makassar tidak mau ikut campur masalah yang terkait dengan perizinan kongres. Karena itu ranah PSSI dan Mabes Polri," ujar Ahmad Sutanto, wakil ketua panpel lokal kepada Bola.com, Senin (10/10/2016) siang.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ahmad, sejauh ini, pihaknya setiap saat melakukan koordinasi dengan PSSI, dalam hal ini Azwan Karim selaku sekjen otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air. "Termasuk melaporkan susunan panitia yang melibatkan seluruh unsur Muspida di Sulawesi Selatan," papar Ahmad.
Ahmad menambahkan, pihak panpel sudah menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kongres, terutama akomodasi dan transportasi buat peserta. "Sepanjang belum ada pembatalan dari PSSI, kami tetap melakukan kegiatan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan," ungkap Ahmad.
Diprediksi ada sekitar 766 peserta yang akan meramaikan Kongres Pemilihan PSSI di Makassar. Dari jumlah peserta itu berasal dari pemilik suara, delegasi, peninjau dan media.
"Prediksi ini berdasarkan masukan dari PSSI dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada nanti," papar Ahmad.
Terkait dengan sosialisasi pelaksanan kongres yang kurang 'bergema' di Makassar padahal waktunya sudah dekat yakni 17 Oktober 2016, Ahmad mengungkapkan, pihak panpel sebenarnya sudah menyiapkan umbul-umbul dan spanduk. Hanya mereka tidak berani memasangnya karena isu kencang soal pemindahan lokasi kongres amat kencang belakangan ini.
"Tapi, kami menghargai proses yang ada. Hanya, kami akan menunggu pentunjuk dari PSSI sampai Jumat (14/10/2016). Kalau semuanya berjalan lancar, kami akan bergerak cepat untuk menyukseskan kongres, karena sebenarnya semua sudah siap," tutup Ahmad.