Bola.com, Jakarta - Tiga mantan pemain Timnas Indonesia hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Maulwi Saelan, penjaga gawang Timnas Indonesia di Olimpiade 1956 Melbourne, yang tutup usia pada Senin (10/10/2106).
Mereka adalah Bob Hippy, Djunaidy Abdillah, dan Berthy Tutuarima, yang melayat ke Yayasan Al Azhar Syifa Budi, Jakarta, Selasa (11/10/2016). Ketiganya menceritakan sosok Maulwi Saelan di mata mereka masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Bob Hippy masih ingat betul bagaimana sosok Maulwi Saelan yang baik dan tidak pernah marah kepada pemain juniornya. Dalam pandangan mantan gelandang Timnas Indonesia ini, ia mengaku sangat mengidolakan Maulwi yang terkenal luar biasa dalam mengawal gawang Timnas Indonesia.
"Beliau itu tidak pernah marah walau latar belakangnya militer. Benar-benar baik. Saya mengenalnya sebagai dua sosok, sebagai pemain dan pengurus PSSI. Sebagai pemain, dia sangat luar biasa mengawal gawang Timnas Indonesia. Sampai sekarang belum ada yang sehebat beliau," ujar Bobb Hippy kepada Bola.com, di Yayasan Al Azhar Syifa Budi, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
"Sebagai pengurus PSSI beliau juga sangat baik terhadap pemain-pemain Indonesia. Selalu memberikan perhatian yang luar biasa karena ia mengerti permasalahan pemain lantaran dia juga pernah menjadi seorang pemain Timnas Indonesia," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sosok kakak bagi pemain lebih muda
Sementara bagi Djunaidy Abdillah, sosok Maulwi merupakan anutan luar biasa. Ia datang melayat karena merasa kagum dengan sosok Maulwi.
"Beliau sosok yang luar biasa. Saya benar-benar menghormatinya karena ia bisa memberikan contoh yang baik bagi para pemain yang meneruskan jejaknya dalam persepakbolaan Indonesia," ujar mantan gelandang yang pernah memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Olimpiade 1972 di Muenchen.
Sosok seorang kakak yang mengayomi ada dalam pandangan Berthy Tutuarima dari seorang Maulwi Saelan.
Mantan bek kiri serbabisa Timnas Indonesia yang pernah membawa Tim Garuda sampai semifinal Asian Games 1986 di Seoul ini menegaskan bagaimana Maulwi menjadi anutan baginya.
"Dia adalah sosok kakak bagi kami semua pemain yang lebih muda. Ia sangat perhatian dan menjadi anutan karena kedisiplinan yang selalu ia terapkan semasa masih aktif bermain dan berada di PSSI," ujar Berthy kepada Bola.com di tempat yang sama.
Maulwi Saelan merupakan penjaga gawang Timnas Indonesia di Olimpiade 1956 Melbourne dan juga merupakan Ketua Umum PSSI kelima. Ia juga merupakan pengawal setia Presiden Soekarno. Maulwi tutup usia pada usia 90 tahun.
Advertisement