Legenda Timnas Indonesia Sebut Boaz dan Bepe Belum Tergantikan

Bola.com, Jakarta - Striker legendaris Indonesia, Risdianto, mengaku tetap mengamati perkembangan Timnas Indonesia. Risdianto mengatakan Indonesia masih krisis pemain di posisi striker murni, seperti Boaz Solossa dan Bambang Pamungkas.

Risdianto menganggap saat ini tinggal Boazyang merupakan striker lengkap yang dimiliki Indonesia. Memang, AlfredRiedl memiliki cukup banyak striker, seperti IrfanBachdim, Ferdinand Sinaga, dan ZulhamZamrun.

"Buat saya belum ada striker Indonesia lain yang memiliki permainan yang menonjol seperti mereka berdua. Kita doakan saja semoga ke depannya akan ada pengganti dua pemain hebat itu," ujar Risdianto kepada Bola.com.

Ia menambahkan, perkembangan Timnas Indonesia saat ini sangat bagus, terutama mengingat bagaimana persiapan minim yang dijalani BoazSolossa dkk. Namun, Risdianto mengakui bahwa AlfredRiedl telah melakukan sesuatu yang tepat sesuai dengan selera permainannya.

"Melihat jumlah latihan yang sangat sedikit, hasil pertandingan uji coba itu bagus. Alfred Riedl memang pintar memilih pemain. Ia memilih pemain berdasarkan selera yang ia sukai. Sebenarnya masih banyak pemain lain yang juga bagus, tapi jika tidak sesuai dengan selera sang pelatih memang akan sulit nantinya," ujar legenda sepak bola yang kini tinggal di Bogor.

Indonesia berupaya bangkit setelah setahun absen dalam pentas internasional akibat sanksi dari FIFA. Tim Garuda akan menjalani Piala AFF 2016 pada November mendatang sebagai turnamen pertama di level internasional.

Dalam laga uji coba, Indonesia meraih kemenangan 3-0 atas Malaysia dan bermain imbang 2-2 dengan Vietnam. Irfan Bachdim dkk. akan menjalani dua pertandingan uji coba, menghadapi Myanmar dan Vietnam dalam laga tandang.

Dari dua laga uji coba itu, performa Boaz stabil. Dia mencetak dua gol dan satu assist saat bersua Malaysia. Boaz Solossa hingga saat ini masih menjadi andalan Timnas Indonesia sebagai kapten. Sementara, Bambang Pamungkas, yang masih aktif bermain bersama Persija Jakarta, memutuskan gantung sepatu dari level internasional pada 2013.