Bola.com, Bangkok - Timnas Thailand sedang menjalani perjuangan berat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Namun, timnas asuhan pelatih Kiatisuk Senamuang ini bertekad bangkit.
Mangkatnya Raja Bhumibol Abdulyadej diharapkan jadi titik balik membaiknya penampilan The War Elephant juga bersiap mempertahankan gelar juara di Piala AFF 2016.
"Saya menonton pertandingan." Ucapan itu pernah disampaikan Raja Bhumibol Abdulyadej saat dirawat di rumah sakit pada 2014 ketika timnas Thailand dalam perjalanan memenangi Piala AFF 2014.
Pada final leg kedua yang dimainkan di Malaysia, hingga babak pertama usai, pasukan Gajah Putih tertinggal 0-2 dari tuan rumah. Agregat gol sama kuat 2-2.
Advertisement
Baca Juga
Saat turun minum, Raja memberi pesan pada sekretaris pribadi kerajaan untuk disampaikan ke tim. Pesan dari Raja cukup singkat: "Saya menyaksikan pertandingan", namun kalimat sederhana itu bak cambuk luar biasa bagi pasukan Kiatisuk Senamuang.
"(Kalimat) itu sudah cukup. Kami bangkit dan mencetak dua gol di babak kedua. Meski kalah 2-3 pada laga itu, sudah cukup buat kami untuk memenangi gelar juara," kenang Kiatisuk Senamuang, pelatih timnas Thailnd seperti dikutip di Bangkok Post, Sabtu (22/10/2016).
Timnas Thailand akhirnya berhasil merebut gelar keempat di Piala AFF pada 2014 dengan agregat gol 4-3 karena di leg pertama mereka unggul 2-0.
Inspirasi sama kini diharapkan melekat pada para pemain yang tampil di kualifikasi Piala Dunia 2018 serta Piala AFF 2016. Kali ini, semangat dan dukungan datang dari surga.
"Saya harap Raja menyaksikan kami saat menjamu Australia. Saya yakin seluruh pemain bekerja ekstra keras demi Raja. Mangkatnya sang Raja mendukakan kami semua. Saya sudah bicara dengan pemain dan mereka semua sudah siap untuk pertandingan itu," kata Kiatisuk.
"Kami ingin tiga poin dari Australia. Meski Raja baru saja tutup usia, sudah jadi tugas kami membuat rakyat Thailand gembira. Kami sangat ingin menang dan mempersembahkan kemenangan pada beliau," imbuh Kiatisuk.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Waspadai semangat
Pelatih yang juga mantan pemain era 90-an itu mengungkapkan rasa kagum dan hormatnya kepada sang Raja yang tutup usia pada 13 Oktober 2016 itu.
"Saya jadi pemain timnas selama 15 tahun dan setelah itu jadi pelatih (timnas). Jadi, saya berkecimpung di sepak bola lebih dari 20 tahun. Tapi sejujurnya, saya tidak pernah tahu bila beliau menonton setiap pertandingan yang dijalani timnas Thailand," ujarnya.
Raja Bhumibol Abdulyadej memang sangat dicintai, dihormati, dan dikagumi seluruh rakyat Thailand. Tidak heran bila kepulangan sang Raja selamanya dalam usia 89 tahun membuat Thailand berduka. Terkait sosok sang Raja, Kiatisuk juga punya cerita lain.
"Ketika saya jadi pelatih timnas untuk Asian Games 2014, kami mendapat kesempatan bertemu beliau bersama atlet dari cabor lain. Saya bahkan tak berani memandang Raja secara langsung, saya hanya mencuri-curi pandang saja," ungkapnya.
"Pada kesempatan itu Raja berpesan pada kami untuk memiliki semangat tinggi dan jiwa sportivitas, tidak terlalu banyak memperhatikan hasil (pertandingan) karena yang terutama adalah persahabatan. Itu adalah pesan luar biasa untuk kami," ucap pelatih 43 tahun itu.
Meski dalam duka, semangat yang bakal diusung timnas Thailand, khususnya di Piala AFF nanti tentu pantas mendapat perhatian lebih dari Timnas Indonesia, yang bakal jadi lawan perdana The War Elephant pada penyisihan Grup A, 19 November 2016. Belum lagi secara teknik, Thailand masih dianggap tim terkuat di ASEAN.
Advertisement