Bola.com, Cilodong - Salah satu kandidat Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, mengaku tidak ingin ikut campur soal belum adanya hotel yang dikonfirmasi menjadi tempat pelaksanaan Kongres Pemilihan PSSI di Jakarta pada 10 November 2016. Calon Ketua Umum PSSI yang juga Pangkostrad itu hanya berharap kongres bisa segera digelar agar tidak mengganggu salah satu program pembinaan sepak bola Indonesia.
Kongres Pemilihan PSSI yang awal direncanakan digelar di Makassar pada 17 Oktober 2016, akhirnya batal. Berdasarkan surat dari FIFA kepada PSSI dan Deputi IV Kemenpora, Kongres Pemilihan PSSI dipindah ke Jakarta dan akan digelar pada 10 November 2016. Namun, hingga kurang dari dua pekan pelaksanaan kongres, hotel untuk tempat penyelenggaraan belum didapatkan.
Advertisement
Baca Juga
Edy Rahmayadi, yang merupakan salah satu calon kuat Ketua Umum PSSI, tidak ingin ambil pusing dengan masalah yang kini dihadapi PSSI terkait persiapan kongres tersebut.
"Saya tidak tahu. Hal tersebut merupakan urusan PSSI karena wilayah tersebut merupakan wewenang mereka. Saya hanya kandidat ketua umum," ujar Edy Rahmayadi di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong, Jumat (28/10).
"Lokasi kongres yang berubah menurut saya tidak mengganggu karena itu sudah diatur dalam statuta. Jika tidak bisa dilakukan di Makassar atau Yogyakarta dan kemudian pindah ke Jakarta, itu adalah wewenang Exco PSSI. Namun, saya berharap tidak terlalu lama karena ini akan mengganggu program pembinaan," ia melanjutkan.
Sesuai surat dari FIFA, Kongres PSSI harus digelar maksimal paling lambat pada 10 November 2016. Namun, Exco PSSI pun telah menetapkan bahwa kongres tidak akan lebih cepat dari tanggal yang menjadi batas waktu dari FIFA.
Namun demikian, kepastian digelarnya Kongres Pemilihan PSSI itu kian tidak jelas karena hingga kurang dari dua pekan, belum ada tempat pasti digelarnya arena pemilihan pengurus PSSI untuk periode 2016-2020 itu.