Bola.com, Kuala Lumpur - Bersamaan dengan jatuhnya sanksi terhadap Wanderley Santos dan klub Al Nasr, AFC juga memberi sanksi pada pelatih asal Indonesia yang berkiprah di Timor Leste, Andi Susanto.
Dalam keterangan yang diunggah dalam situs resmi AFC, Jumat (11/11/2016), Komisi Disiplin AFC menjatuhkan sanksi pada Andi Susanto karena terbukti menyalahi regulasi yang tertera dalam Kode Displin AFC perihal pemalsuan dokumen, mengacu pada Pasal 62 ayat 1, saat play-off kualifikasi Piala Asia 2019.
AFC tidak menjelaskan detail dokumen apa yang dipalsukan atau dilanggar itu, namun AFC menjatuhi Andi Susanto dengan denda sebesar 5 ribu dolar AS (setara Rp 66, 8 juta) dan larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan.
Kabar yang mencuat, Andi Susanto yang pernah jadi pelatih Sriwijaya U-21 itu bermasalah dengan lisensi kepelatihan maupun dokumen perihal informasi personal.
Hal itu diperkuat dengan sanksi yang diterima Federasi Sepak Bola Timor Leste, yang terbukti melanggar Pasal 26 Regulasi Piala Asia perihal pendaftaran ofisial saat pertandingan melawan China Taipeh pada dua pertandingan di putaran kedua play-off Piala Asia 2019.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sanksi itu, AFC juga memperingatkan bila Andi Susanto melakukan kesalahan sama, hukuman lebih berat akan dijatuhkan kepadanya.
Karier Andi Susanto di dunia kepelatihan Indonesia memang belum banyak didengar, tetapi justru ia mengecap prestasi di luar negeri. Pelatih kelahiran Kediri, Jawa Timur itu pernah membawa klub Brasil, Bangu Atletico, menjuarai BV International Football Tournament di Vietnam akhir tahun lalu.
Nama Andi Susanto mencuat di sepak bola Indonesia setelah sempat disebut-sebut jadi kandidat pelatih Timnas U-19 untuk Piala AFF U-19 2016 sebelum akhirnya PSSI memilih menunjuk Eduard Tjong.
Di sisi lain, Andi Susanto mengungkapkan dirinya sudah terlanjur berkecimpung di sepak bola Timor Leste dengan membesut timnas U-16 dan U-19 yang sulit dilepaskannya begitu saja.
Andi Susanto juga sempat dikaitkan dengan PS TNI karena ia pernah jadi salah satu kandidat pelatih PS TNI di Piala Gubernur Kaltim pada akhir Februari 2016. Namun, saat itu ia lebih ingin berkarier di Brasil sehingga kursi pelatih PS TNI diisi mantan pelatih PSMS Medan, Edy Syahputra.