Bola.com, Blitar - Arema Cronus berduka. Saat tim dalam perjalanan dari Biak, Papua, menuju Banjarmasin, kabar mengejutkan datang. Salah satu legenda Arema, Panus Korwa, meninggal dunia karena gagal ginjal pada Rabu (16/11/2016)
Panus merupakan salah satu bintang Arema di era 90-an. Dia merupakan gelandang serang tim berjulukan Singo Edan tersebut. Di tim Arema saat ini, tiga asisten pelatih yang ada, yakni Joko Susilo, Kuncoro, dan Yanuar Hermansyah pernah bermain sama-sama membela Arema.
"Dia adalah senior kami. Saya mendengar kabar duka ini siang ini. Tentu kaget dan sedih. Dulu, maaf, saya sering godain dia. Bisa dibilang juga saya kurang ajar, tapi dalam batas bercanda," kata Joko 'Getuk' Susilo.
Advertisement
Baca Juga
Terakhir kali Panus berkomunikasi dengan para staf pelatih Arema ini sekitar dua bulan lalu dalam rangkaian ulang tahun klub Arema. Sebab, momen ulang tahun juga jadi ajang berkumpulnya para legenda Arema.
"Dia sosok pemain yang hebat. Khas seperti pemain Papua. Kuat, tapi punya skill tinggi. Kami kehilangan sosok senior yang luar biasa sekarang," imbuh Joko Susilo.
Perlu diketahui, Panus merupakan pemain era awal Arema berdiri. Dia datang bersama dua rekannya asal Papua, Mecky Tata dan Dominggus Nowenik. Mereka dibawa langsung oleh pendiri Arema, Acub Zaenal dari Persipura Jayapura. Mereka langsung jadi bintang di Arema dan sempat terpanggil seleksi timnas.
"Waktu masih jadi andalan Arema, kami takut sekali dengan trio Papua, termasuk Panus. Tapi setelah mereka mulai meredup dan jadi cadangan, kami sering menggodanya. Itu yang paling saya kenang dan harus meminta maaf," tegas Getuk.
Panus beberapa tahun terakhir aktif menularkan ilmu sepak bola kepada pemain muda di sebuah klub amatir Kabupaten Malang. Namun, dia berdomisili di Kabupaten Blitar.
Selain Arema dan dunia sepak bola, kalangan atlet bulutangkis nasional juga berduka. Sebab, dia memiliki putri yang merupakan atlet pelatnas bulutangkis, Nitya Krishinda Maheswari Korwa.