Bola.com, Malang - Konsentrasi skuat Arema Cronus goyah jelang empat laga sisa Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Penyebabnya, tak lain adanya gerakan dari kelompok suporter Malang yang pro terhadap Arema Indonesia dan Persema Malang.
Kelompok suporter itu akan melakukan aksi demo besok (30/11/2016) agar dua klub tersebut dapat pengakuan dari PSSI dan bisa berkompetisi lagi. Hal ini dikhawatirkan membuat Aremania suporter Arema bisa terpecah. Sehingga Singo Edan yang berlga di TSC 2016 bisa makin minim dukungan.
Advertisement
Baca Juga
"Jujur saya merasa ada yang aneh. Sudah lima kali ini kejadian yang mirip terjadi. Ketika Arema sedang fokus merebut juara, ada saja gangguan. Sehingga konsentrasi hilang. Enggak tahu ini disengaja begini atau tidak," kata asisten pelatih Arema Cronus Joko 'Getuk' Susilo.
Sebelumnya Arema Cronus dapat gangguan ketika sedang melakoni semifinal ISL 2014 di Palembang. Waktu itu, manajemen Arema Indonesia yang sudah lama vakum bangkit lagi dan melayangkan tuntutan kepada Arema Cronus karena penggunaan logo yang hampir sama.
"Sejak semifinal Indonesia Super League 2014 itu berlanjut ke semifinal Piala Jenderal Sudirman dan Piala Presiden. Sekarang ada lagi gangguan. Jadi momennya selalu waktu kami sedang mendekati juara," tegasnya.
Kubu Arema Cronus merasa tergangu karena kembalinya Arema Indonesia akan memunculkan dualisme lagi. Khususnya para pemain, mereka merasa tak lagi nyaman. Karena secara psikologis terganggu.
Meskipun saat ini yang diakui PSSI adalah Arema Cronus. Lantaran ada peluang juga nantinya Arema Indonesia dapat pengesahan bersamaan dengan Persema, Persebaya Surabaya dan klub lain yang tergabung dalam Aliansi Klub Sepakbola Indonesia (AKSI).