Bola.com, Jakarta - Alfred Riedl mengingatkan para pemain Timnas Indonesia tetap menjejak bumi. Kemenangan 2-1 atas Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, belum menjadi jaminan bagi Tim Merah-Putih bakal mulus melangkah ke final.
Timnas Indonesia masih akan menjalani pertemuan kedua melawan Vietnam pada Rabu (7/12/2016) di Stadion My Dihn, Hanoi. Alfred Riedl melarang para pemainnya keluyuran malam, agar fisik mereka tidak terkuras.
Advertisement
Baca Juga
"Timnas hanya punya waktu sedikit untuk beristirahat. Makanya kami pilih berangkat pada Minggu (4/3/2016) pagi agar pemain bisa ambil nafas beristirahat di Hanoi," ungkap Wolgang Pikal, asisten pelatih Timnas Indonesia saat dijumpai di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, pasca semifinal leg pertama.
Pasca pertandingan pertama semifinal, Alfred mempersilahkan para pemain bersantai bersua dengan keluarga atau teman pada Sabtu (3/12/2016) malam. Namun, mereka diberi pesan untuk tidak bereuforia berlebihan. "Tugas belum selesai," ujar Wolfgang.
Beberapa pemain terlihat menikmati waktu santai pasca pertandingan dengan jalan-jalan ke luar hotel. Sebut saja Manahati Lestusen atau Muchlis Hadi Ning Syaefulloh. Pasca hari kemenangan atas Vietnam, mereka tidak boleh keluyuran malam lagi.
Ofisial diminta mengawasi gerak-gerik pemain. Mereka diminta menegur atau melaporkan ke tim pelatih jika dinilai para pemain kebablasan, melanggar aturan main soal jam malam.
Alfred Riedl selama ini dikenal sebagai sosok pelatih yang tegas. Ia pernah memecat Titus Bonai dari Timnas Indonesia U-23 saat Pra Olimpiade 2012 pada 2011 silam.
Striker asal Papua tersebut tertangkap tangan keluyuran malam dan menenggak minuman keras. "Saya tidak mau ada kejadian aneh-aneh di lapangan. Kalau dia meninggal di lapangan karena mengkomsumsi minuman keras, kasihan sang pemain," kata Alfred ke Bola.com ketika ditanya alasan soal pemecatan Titus Bonai beberapa tahun silam.
Kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa, tanpa ampun dicoret dari skuat seleksi Piala AFF 2010, karena terlambat bergabung. "Saya ingin membangun tim yang disiplin. Tanpa kedisiplinan jangan harap Timnas Indonesia bisa sukses," ungkap Alfred.