Bola.com, Makassar - Syamsuddin Umar, mantan asisten pelatih timnas Piala Asia 2007 menilai Timnas Indonesia bisa ke final Piala AFF 2016. Caranya, skuat Alfred Riedl tampil seperti saat menekuk Vietnam 2-1 pada leg pertama semifinal di Stadion Pakansari Cibinong, Sabtu (3/12/2016).
Dimata Syamsuddin, penampilan solid yang diperlihatkan lini pertahanan Indonesia mampu meredam Vietnam yang lebih cepat, bertenaga dan spartan.
"Duet Manahati Lestusen-Hansamu Yama tidak terpancing keluar dari daerahnya. Begitu pun dengan Abduh Lestaluhu dan Benny Wahyudi disisi bek sayap. Alhasil, meski dominan, Vietnam hanya mendapatkan golnya lewat penalti," jelas Syamsuddin kepada bola.com, Selasa (6/12/2016).
Syamsuddin berharap formasi lini belakang tetap dipertahankan pada leg kedua di Hanoi, Rabu (7/12/2016). Begitu pun di lini kedua, duet jangkar Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana pantas jadi pilihan utama.
Advertisement
Baca Juga
Hanya, Syamsuddin menyarankan Lilipaly juga aktif membantu pertahanan saat tim kehilangan bola. Tidak seperti pada leg pertama, dimana Lilipaly lebih kerap jadi second striker.
Begitu pun di lini depan, duet Boaz Salossa-Ferdinand Sinaga tetap jadi pilihan utama Syamsuddin. Boaz dimata Syamsuddin lebih pas jadi tombak utama, karena striker Persipura Jayapura ini lebih pas saat timnas menguasai bola. Sedang Ferdinand bisa berperan ganda sebagai striker sekaligus pengadang pertama serangan lawan.
"Dua bek sentral Vietnam saya lihat bagus dalam membangung serangan dari bawah. Militansi dan permainan ngotot ala Ferdinand bisa membuat konsentrasi bek lawan terpecah," papar Syamsuddin.
Kehadiran Ferdinand membuat 'jumlah' pemain di lini tengah tetap lebih banyak dari Vietnam, karena striker PSM ini mau turun membantu pertahanan saat timnas diserang. Begitu pun kedua penyerang sayap timnas, Rizky Pora dan Andik Vermansyah.
Syamsuddin mengingatkan, produktivitas gol Indonesia terbilang bagus yakni 8 gol dalam empat partai. Tapi, Indonesia juga kebobolan dengan jumlah gol sama.
"Memang setiap tim selalu ingin menang di setiap pertandingan. Tapi, kita juga harus realistis. Apalagi, hasil imbang sudah cukup untuk meloloskan Indonesia ke final," ungkap Syamsuddin.
Dilain pihak, Syamsuddin berharap keunggulan Timnas Indonesia dalam set -piece tetap terjadi pada leg kedua. Sebaliknya, timnas tetap tidak terpancing untuk melakukan pelanggaran. "Saat bertahan, kita harus menutup 3/4 daerah pertahanan dan menunggu lawan melakukan kesalahan kemudian melakukan serangan balik yang cepat," tutup Syamsuddin.