Bola.com, Surabaya - Penampilan Timnas Indonesia di leg kedua semifinal Piala AFF 2016 dianggap sebagai yang terburuk dibanding empat laga sebelumnya. Hal ini disampaikan eks pemain timnas sekaligus legenda hidup Persebaya, Mursyid Effendi, usai menyaksikan laga yang dimainkan di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016) tersebut.
Mursyid Effendi menyatakan para pemain timnas terlalu panik saat diserang. Ada kesan asal buang bola ke depan tanpa melihat posisi temannya. Lantaran kurang tenang itu pula, umpan-umpan pemain Indonesia kerap berhenti di kaki lawan.
Hal ini semakin parah karena tidak ada jenderal lini tengah yang mampu mengatur tempo sehingga Vietnam bermain dalam ritme cepat seperti yang mereka inginkan. Beruntung, pertahanan Indonesia cukup rapat sehingga serangan bergelombang yang dilakukan Vietnam mengalami kebuntuan, setidaknya hingga gol pertama dan kedua Vietnam tercipta.
"Pemain Indonesia sering kali mengumpan jika dalam situasi sulit. Padahal, kalau mereka bermain simpel dengan melepas umpan di kesempatan pertama, mungkin aliran bola akan lebih baik. Tapi, di pertandingan ini mereka sering terlambat mengirim umpan," tutur pelatih yang membawa Jatim juara PON Remaja itu.
Advertisement
Baca Juga
Di mata Mursyid, para pemain Indonesia tidak punya keberanian keluar menyerang. Bahkan saat Vietnam bermain dengan 10 pemain, Indonesia masih memilih bertahan. Menurut Mursyid, seharusnya para pemain Indonesia memanfaatkan kelebihan jumlah pemain untuk menguasai permainan, tetapi yang terjadi sebaliknya.
Tidak cuma itu, Mursyid menyayangkan kegagalan Indonesia memanfaatkan beberapa peluang mencetak gol dari serangan balik. Dari hitungan Mursyid, sebanyak tiga kali pemain timnas berhasil lolos dari jebakan offside. Sayang hanya satu yang menghasilkan gol, itu pun lewat titik putih.
"Pola permainan Indonesia tidak terlihat. Serangannya tampak sporadis. Hanya cara bertahan mereka yang bagus. Saya maklumi kalau Vietnam lebih bagus karena waktu mereka berkumpul jauh lebih lama. Tapi di pertandingan ini, Indonesia seharusnya juga tidak dipaksa bertahan total seperti itu kalau lebih tenang," katanya.
Namun, secara keseluruhan Mursyid Effendi mengacungkan jempol bagi pemain Indonesia yang tidak kenal menyerah. Ia memuji semangat pantang menyerah yang ditunjukkan Boaz Solossa dkk. Baginya, inilah kunci sukses timnas memaksakan hasil 2-2 dan menyisihkan Vietnam.