Timnas Indonesia Terjebak Arus Wisatawan Tahun Baru di Bangkok

Bola.com, Bangkok - Waktu penyelenggaraan partai final Piala AFF 2016 pada akhir tahun menciptakan situasi tidak mengenakkan bagi Timnas Indonesia. Bandara Suvarnabhumi Bangkok, dibanjiri turis dari mancanegara yang ingin menikmati suasana libur penutup tahun di Thailand.

Laporan Ario Yosia dan Vitalis Yogi Trisna dari Thailand.

Rombongan penggawa Tim Merah-Putih tiba Bangkok pada Kamis (15/12/2016) sore menjalani proses pemeriksaan imigrasi yang berliku. Antrean pemeriksaan paspor di bandara amat panjang. Pemain Timnas Indonesia cukup beruntung bisa lolos dari antrean panjang setelah mendapat bantuan dari staf KBRI.

Bola.com mengalami begitu lamanya proses di imigrasi. Ribuan wisatawan asing dari berbagai penjuru dunia tumplek. Antrean memanjang bak ular dan prosesnya memakan waktu satu hingga dua jam.

Timnas Indonesia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA868G. Boaz Solossa dkk. tiba di Negeri Gajah Putih pada pukul 16.20 waktu setempat.

Wajah para pemain dan ofisial Tim Garuda tampak lelah. Sehari sebelumnya Timnas Indonesia baru melakoni pertandingan leg pertama kontra Thailand di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016) malam. Mereka baru bisa beristirahat di Hotel Aston, Sentul, jelang tengah malam.

Para pemain menolak berbicara panjang ke jurnalis karena merasa kelelahan. Mereka langsung bergegas ke bus yang mengangkut mereka ke Grand Four Wings Covention.

Tim asuhan Alfred Riedl menang 2-1 atas Thailand. Gol kemenangan Tim Garuda dicetak oleh Rizky Rizaldi Pora dan Hansamu Yama. Sementara itu gol kubu lawan dicetak Teerasil Dangda.

Sebelum istirahat suai laga awak Timnas Indonesia sempat menjalani rapat singkat di Ballroom Hotel Aston. "Kami menggelar evaluasi singkat pertandingan pertama, sekaligus memaparkan rencana-rencana jelang pertandingan leg kedua final Piala AFF 2016. Ibarat kata ngobrol-ngobrol santai. Walau menang pada laga pertama tugas belum selesai," tutur Iwan Budianto, manajer Timnas Indonesia.