Sukses


Cerita Manis dari Bangku Cadangan Timnas Indonesia Piala AFF 2016

Bola.com, Bangkok - Dari 23 pemain Timnas Indonesia tak semuanya mendapat kesempatan bertanding di ajang Piala AFF 2016. Kaki mereka pun terasa gatal ingin mencicipi rumput lapangan membela Tim Merah-Putih.

*Laporan Ario Yosia dan Vitalis Yogi Trisna dari Thailand

Cerita-cerita negatif soal pemain cadangan yang kecewa dan kemudian merusak keutuhan Tim Merah-Putih kerap muncul di sejumlah event internasional sebelumnya. Kasus dipecatnya Zaenal Arif dari skuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2007 jadi salah satu contoh.

Sang pemain ketangkap keluyuran malam oleh pelatih Ivan Kolev. Perilaku indisipliner Arif konon dipicu kekecewaannya hanya jadi pemain serep. Saat itu, Kolev memasang Bambang Pamungkas sebagai striker utama Tim Garuda.

Lantas bagaimana dengan para pemain pelapis di skuat Tim Merah-Putih Piala AFF 2016?

"Semua pesepak bola tentu ingin ikut bertanding membela negara di pertandingan-pertandingan penting. Saya juga demikian. Akan tetapi jika ternyata pelatih punya pertimbangan berbeda, juga tidak masalah. Intinya kita semua yang ada di tim ingin Indonesia juara. Sebagai pemain cadangan saya memberikan dukungan sepenuh hati ke rekan-rekan yang bertanding di lapangan," ucap Dedi Kusnandar, gelandang jangkar Timnas Indonesia.

Dedi di enam laga Piala AFF 2016 baru turun sekali, yakni saat tim asuhan Alfred Riedl bersua Vietam di semifinal leg kedua di Hanoi. Itu pun berstatus sebagai pemain pengganti.

Tak hanya Dedi, beberapa pemain Timnas Indonesia masih menunggu kesempatan untuk tampil. Namun, mereka tetap berusaha menjaga keutuhan di tubu tim, mengingat tinggal satu duel lagi untuk menentukan juara Piala AFF 2016.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Timnas Tetap Kompak

Rasa geregetan juga merasuki Evan Dimas, Abdulrahman, Gunawan Dwi Cahyo, Andritany Ardhiyasa, Rudolof Yanto Basna, Teja Paku Alam, dan Bayu Gatra. Khusus Evan, sang pemain sempat didapuk sebagai pemain inti di sepanjang laga uji coba jelang turnamen. Namun posisinya sebagai pemain inti di lini tengah hilang setelah Stefano Lilipaly datang.

Evan yang notabene bintang Timnas Indonesia U-19 yang sukses jadi juara di Piala AFF U-19 2013 secara pribadi pasti kecewa tidak mendapat kesempatan jadi starter di mayoritas laga Piala AFF 2016. Namun, gelandang serang Bhayangkara FC tidak meluapkan kekecewaannya dengan aksi-aksi negatif yang merusak keutuhan tim.

Ia terlihat memberi dukungan penuh kepada rekan-rekannya dari pinggir lapangan. Saat berada di Bangkok Evan dan sejumlah pemain cadangan tetap terlihat berinteraksi mesra dengan pilar-pilar inti Tim Garuda.

"Dukung kami semua ya agar bisa juara," ujar Evan pendek sembari bercengkrama dengan sesama pemain muda, Hansamu Yama.

Dedi Kusnandar menyebut kondisi internal timnas amat kompak. "Kami semua sama-sama punya hasrat kuat membawa Timnas Indonesia menjadi juara. Siapapun yang diturunkan Coach Alfred Riedl, harus didukung," ujar Dedi yang saat ini bermain di klub Sabah FA.

Pelatih Alfred Riedl menggarisbawahi pentingnya kesehatian dari keseluruhan pemain agar bisa melalui pertandingan leg kedua final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, dengan sukses. Tim Merah-Putih membuka kans jadi yang terbaik di kawasan Asia Tenggara setelah menang 2-1 melawan Thailand pada pertandingan final kandang di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016).

"Semua pemain harus punya hasrat yang sama. Pertandingan kedua amat penting bagi Timnas Indonesia. Kami sudah sangat dekat dengan gelar juara, pemain harus memiliki kesehatian agar tim bisa sukses," kata mentor asal Austria itu.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer