Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus kembali puas dengan gelar runner-up di ajang Piala AFF 2016. Kekalahan 0-2 (2-3) dari Thailand pada final leg kedua, Sabtu (17/12/2016), membuyarkan mimpi para pendukung Timnas Indonesia untuk meraih gelar di ajang internasional.
Kendati demikian, kiprah para pemain Tim Garuda patut diapresiasi. Dengan segala keterbatasan yang mengiringi, Boaz Solossa dkk. mampu mengenyahkan nada-nada negatif hingga mampu mencapai partai puncak.
Meski pola permainan dan kerja sama tim masih belum tertata rapih, determinasi, dan perjuangan para pemain begitu kentara di atas lapangan. Seolah-olah lupa akan fakta bahwa Timnas Indonesia sempat tak berkiprah selama setahun lebih di ajang internasional.
Advertisement
Baca Juga
Kegigihan para pemain tercatat oleh Labbola dalam bentuk data dan statistik. Sebagian pemain Timnas Indonesia mampu menjadi yang paling sering atau paling banyak dalam melakukan suatu aksi statistik. Sebagian positif, namun ada juga yang negatif. Berikut ulasannya:
Boaz Solossa - tembakan ke gawang terbanyak (11)
Boaz menjadi pemain dengan jumlah tembakan ke gawang terbanyak, yakni 11 kali. Angka tersebut unggul atas Aung Thu (Myanmar, 10) dan top scorer kompetisi, Teerasil Dangda (Thailand, 9). Dari 11 tembakan ke gawang tersebut, Boaz hanya mampu mencetak 3 gol bagi Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
Rizky Rizaldi Pora – assist terbanyak (4)
Gelandang sayap yang bermain untuk Barito Putera ini berperan dalam 5 dari total 12 gol Indonesia di AFF 2016, dengan rincian 4 assist dan 1 gol. Catatan assist-nya sejajar dengan Theerathon Bunmathan (Thailand). Rizky memberi assist untuk dua gol Hansamu Yama, satu gol Boaz Solossa, dan satu gol Stefano Lilipaly. Sementara catatan satu golnya ia cetak pada final leg pertama.
Kurnia Meiga Hermansyah – penyelamatan terbanyak (23)
Status “kiper tersibuk” di Piala AFF 2016 pantas disematkan kepada Kurnia Meiga. Dari total tujuh laga yang dimainkan, penjaga gawang Arema Cronus ini total melakukan 23 penyelamatan, atau sekitar 3 penyelamatan per pertandingan. Salah satu penyelamatan krusialnya terjadi di final leg kedua, di mana ia berhasil mengagalkan penalti Teerasil Dangda.
Sayangnya, meski sering berjibaku menghalau tembakan, gawang Meiga selalu berhasil dijebol lawan sejak fase grup. Bersama Kamboja, Indonesia menjadi dua tim di AFF 2016 yang tidak punya catatan clean sheet.
Fachrudin Wahyudi Aryanto – intersep dan sapuan terbanyak (27 dan 58)
Pemain asal Klaten ini juga dapat dinobatkan sebagai “bek tersibuk” di Piala AFF 2016. Rapor CTI (clearance, tackle, and interception) Fachrudin merupakan yang terbanyak dibanding pemain-pemain lain. Ia tercatat melakukan 58 sapuan, 17 tekel sukses, dan 27 kali intersep, di mana catatan sapuan dan intersepnya menjadi yang tertinggi di turnamen kali ini. Satu hal yang kurang dari penampilan Fachrudin adalah clean sheet.
Beny Wahyudi – tekel sukses terbanyak (27)
Dengan gaya bermain pragmatis yang mengandalkan serangan balik, peran full back dalam menghalau serangan lawan dari sisi sayap menjadi sangat vital. Beny menjalankan perannya tersebut dengan cukup baik, di mana ia berhasil melakukan tekel sukses sebanyak 27 kali, yang menjadi catatan tertinggi di kompetisi.
Bek kanan Arema Cronus ini juga punya catatan 1 assist. Dua catatan tersebut lah yang, mungkin, membuat komentator Fox Sports, Shebby Singh, sempat berkata bahwa Bey lebih baik dari seorang Gary Neville.
Advertisement
3
Boaz Solossa – paling sering terjebak offside (10)
Strategi counter attack yang dicanangkan oleh Alfred Riedl mengharuskan para penyerang Indonesia untuk selalu sigap dalam melakukan serangan balasan.
Lini depan Tim Garuda kerap gagal dalam menetapkan timing yang tepat untuk menerima umpan terobosan dari lini belakang atau lini tengah sehingga membuat Indonesia menjadi tim yang paling sering terjebak offside (22 kali). Sepuluh kejadian kejadian offside di antaranya dialami oleh Boaz Solossa, yang juga menjadi angka tertinggi di turnamen.
Bayu Pradana – pelanggaran terbanyak (17)
Duel menjadi “makanan sehari-hari” bagi para pemain yang ditempatkan di sektor tengah lapangan. Tidak jarang, duel tersebut harus berakhir dengan pelanggaran, akibat kesalahan kalkulasi atau memang disengaja. Indonesia menjadi tim yang paling sering melakukan pelanggaran di AFF 2016, dengan total 106 pelanggaran, atau rata-rata 15 pelanggaran per pertandingan.
Gelandang asal tim Mitra Kukar, Bayu Pradana Andriatmoko, menjadi pemain dengan jumlah pelanggaran terbanyak di kompetisi, dengan total 17 pelanggaran. Hebatnya, meski sering melakukan pelanggaran, Bayu tidak pernah menerima kartu kuning.