Bola.com, Manila - Piala AFF 2016 sudah berlalu dengan memunculkan timnas Thailand sebagai pemenang. Meski begitu, Piala AFF 2016 masih jadi bahasan di beberapa negara, semisal Filipina.
Kepada Manila Times, pelatih timnas Filipina, Thomas Dooley, menegaskan pasukannya tidak bisa disebut gagal dalam turnamen sepak bola terbesar di kawasan Asia Tenggara edisi ke-12 itu. Kendati, timnas Filipina tersingkir di fase penyisihan grup.
"Kami tidak gagal. Ekspektasi memenangi Piala AFF 2016 yang berlebihan. Dengan segala kondisi yang ada, akan jadi sukses besar bila kami bisa lolos dari fase penyisihan grup. Saya tahu hal ini sulit dipahami tapi publik tidak tahu semuanya," kata Dooley.
The Azkals gagal memetik satu kemenangan pun di depan publik sendiri, di Philippine Sports Stadium, Bocaue, Bulacan, dalam tiga pertandingan di Grup A. Philip Younghusband dkk. hanya bermain imbang masing-masing melawan Singapura dan Indonesia, dan dikalahkan Thailand.
"Buat saya, para pemain sudah memberikan yang terbaik. Anda semua berulang kali bicara perihal kami mendapatkan keuntungan karena bermain di kandang sendiri. Kenyataannya, kami hanya bermain dua-tiga kali pertandingan di sana (Philippine Sports Stadium), kami bermain di depan fans kami yang hanya berjumlah 2.000 hingga 4.000 orang saja," tutur Dooley.
Advertisement
Baca Juga
Bicara soal dukungan suporter, timnas Filipina memang terbilang tertinggal dibandingkan negara tetangga mereka di ASEAN. Apa yang yang disampaikan pelatih asal Amerika itu tidak keliru karena data mencatat hal sama.
Seperti dilansir dari Manila Times, dari tiga pertandingan yang melibatkan timnas Filipina di penyisihan Grup A, total penonton hanyalah 9.592 orang.
Perinciannya, laga Filipina vs Singapura ditonton sebanyak 4.339 orang, partai Indonesia vs Filipina disaksikan 2.068 penonton, dan pertandingan Filipina vs Thailand ditonton 3.185 orang.
Jumlah itu tentu sangat minim mengingat kapasitas Philippine Sports Stadium mencapai 20 ribu tempat duduk. Apalagi bila dibandingkan atmosfer suporter di Indonesia, Thailand, Malaysia atau Myanmar sekalipun.
Meski begitu, Thomas Dooley tetap memiliki optimisme tinggi di awal tahun ini untuk timnas yang dilatihnya secara khusus, dan sepak bola Filipina pada umumnya. Namun, pelatih yang membawa timnas Filipina menduduki peringkat tertinggi di ranking FIFA dalam sejarah negara itu, punya syarat.
"Saya harap kami bisa lebih memperhatikan detail-detail penting. Bila kami tidak bisa melakukan itu, sudah sangat jelas kami akan sulit mencapai kesuksesan. Cukup waktu untuk bersiap, cukup waktu untuk berlatih dengan peralatan yang tepat dan disiplin," tandasnya.