Bola.com, Malang - Sosok Adam Alis Setyano jadi pemain baru Arema FC yang sudah menjejakkan kaki di Malang. Ia sudah menandatangani kontrak selama satu tahun kedepan dengan opsi perpanjangan kontrak di tahun berikutnya. Mantan pilar Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 ini terlihat enjoy melahap menu latihan dari pelatih Aji Santoso, yang notabene mantan mentornya di Tim Garuda Muda.
Sepertinya ia sudah hafal karakter sang pelatih. Kini, pemain asal Jakarta itu tinggal beradaptasi dengan rekan barunya di Malang. Sebab dalam sesi latihan Adam Alis terlihat masih sedikit segan dengan para seniornya.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, Adam berupaya untuk lebih cepat beradaptasi dengan tim. Sang gelandang serang bahkan berani memasang target tinggi dengan Tim Singo Edan.
Kepada Bola.com pada Rabu (4/1/2016) pemain yang sempat berkiprah di klub Bahrain, East Riffa pada tahun 2015 silam mengungkapkan beberapa misi ke depan. Baik secara pribadi maupun tim. Berikut petikannya:
Bagaimana perasaan Anda setelah menjalani latihan dengan Arema?
Senang karena bisa bertemu dengan keluarga baru. Dengan Coach Aji, saya memang suka dengan karakter melatihnya. Menerapkan gaya bermain cepat dan ngotot. Jadi tidak ada masalah dengan adaptasi. Apalagi dulu saya pernah dilatih di Timnas Indonesia U-23.
Bagaimana sambutan pemain lain Arema dengan kehadiran Anda?
Bagus juga. Para pemain senior di sini ramah. Orang-orangnya juga suka bercanda. Kemarin Bang Hamka (Hamka Hamzah) sempat bercanda dan bikin saya takut berada di mes. Katanya mes seram dan ada hantunya.
Saya langsung tanya ke Dani (Ahmad Nufiandani). Ternyata itu hanya bercanda. Ya semacam itulah candaannya.
Siapa pemain yang dekat dengan Anda di Arema sekarang?
Jujur saja saya belum dekat dengan banyak pemain. Hanya Dani dan Syaiful Indra saja yang dulu pernah main sama-sama di Timnas Indonesia U-23. Saat di mes saya beberapa hari belakangan lebih sering ditemani oleh Dani. Karena seumuran kami cepat akrab.
Target Anda pribadi di Arema tahun ini seperti apa?
Harus bisa jadi jadi pemain inti dulu. Karena itu tidak mudah. Apalagi di Arema kan materi pemainnya banyak bintang. Ini jadi tantangan untuk saya agar bisa dapat kesempatan bermain. Setelah itu baru berpikir target juara. Karena juara merupakan keinginan semua pemain.
Bagaimana dengan Kota Malang, sudah sempat berkeliling?
Waktu pertama datang kemarin saya coba makanan khas Malang, bakso bakar. Bukan pertama kali, tapi saya cukup suka. Yang lainnya belum coba karena ada program latihan intensif.
Kabarnya Anda memendam hasrat sejak lama berduet dengan Ahmad Bustomi. Sudah kesampaian di latihan. Bagaimana perasaan Anda?
Ya, memang Ahmad Bustomi yang jadi inspirasi saya sejak remaja. Senang bisa latihan sama-sama. Semoga waktu pertandingan bisa berduet. Tapi saya siap mau dimainkan di mana saja dan dengan siapa saja. Tergantung instruksi pelatih.