Bola.com, Jakarta - Persib Bandung bertekad menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim 2017. Demi mewujudkan target tinggi tersebut pelatih Djadjang Nurdjaman melakukan cuci gudang pemain.
Sebanyak 11 pemain yang gagal mengantarkan Maung Bandung juara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo didepak. Persib yang berstatus sebagai jawara ISL 2014 hanya menempati posisi lima di klasemen akhir TSC 2016 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Uniknya banyak pemain yang tidak diperpanjang oleh Persib, dulunya merupakan 'murid kesayangan' Djadjang Nurdjaman. Sebagian besar di antara mereka jadi andalan saat Tim Pangeran Biru memenangi ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Perjalanan para pemain ini dirangkum dalam galeri foto bertajuk Aksi 11 Murid Djadjang Nurjaman Sebelum Keluar Persib Bandung.
Setelah dilepas Persib Bandung, beberapa pemain langsung mendapat tawaran dari klub Indonesia lainya seperti, M.Taufiq dan Yandi Sofyan dan Dias Angga Putra digaet Bali United, sementara David Laly merapat ke Barito Putra, Agung Pribadi masih tetap dipertahankan di Persela.
Adapun sisa pemain lainya seperti Robertino Pugliara, Rudiyana, Rachmad Hidayat, Samsul Arif, Diogo Ferreira belum ada kepastian klub yang menggaet mereka, Sementara Purwaka Yudhi menepi dari hingar bingar sepak bola untuk menyembuhkan cedera yang dialaminya.
Berikut ini foto-foto garapan fotografer Bola.com dengan tema Aksi 11 Murid Djadjang Nurjaman Sebelum Keluar Persib Bandung.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yandi Sofyan
Aksi Yandi Sofyan saat melawan PSGC Ciamis pada laga persahabatan jelang TSC 2016 bergulir. Yandi yang merupakan jebolan SAD Uruguay salah satu pemain Muda Persib yang minim jam terbang di Persib Bandung. Ia kalah bersaing dengan striker senior Sergio van Dijk yang jadi langganan posisi inti di sektor depan Maung Bandung.
Advertisement
M. Taufiq
M. Taufiq, gelandang jangkar mungil tapi kuat dalam duel satu lawan satu di sektor tengah. Pemain binaan Persebaya Surabaya dikenal pintar mengatur alur permainan. Taufig merupakan salah satu pemain kunci saat Persib jadi kampiun ISL 2014. Namun, musim ini lebih banyak jadi pemain cadangan. Djadjang Nurdjaman lebih senang memberdayakan tenaga Hariono serta Kim Jeffrey Kurniawan.
Robertino Pugliara
Robertino Pugliara didatangkan dengan harapan bisa mengantikan peran pengatur serangan ulung Firman Utina atau Makan Konate. Apesnya, gelandang asal Argentina itu gagal memenuhi keinginan Djadjang Nurdjaman.
Bisa dipahami jika ia gagal beradaptasi. Sejatinya gaya bermain Robertino tidak cocok sebagai playmaker. Ia lebih ganas jika bermain sebagai penyerang lubang. Konsekuensinya Persib limbung tak ada pemain pengatur tempo. Lini depan pun macet karena tidak ada gelandang yang intens memasok bola.
Advertisement
Samsul Arif
Sejak Djadjang Nurjaman kembali menangani Persib Bandung, Samsul Arif (kanan) jarang mendapat kepercayaan turun sebagai penyerang utama. Bermain dengan pola 4-3-3, Persib hanya membutuhkan seorang target man.
Djadjang Nurdjaman memilih sosok Sergio van Dijk mengisi posisi itu. Samsul ditempatkan melebar di sektor sayap. Sayang di posisi baru itu Samsul kesulitan unjuk produktivitas. Sebagai winger ia juga kalah bersaing dengan duet Zulham Zamrun serta Atep.
Rudiyana
Rudiyana (Nomor 17) hanya menjadi pemanis bangku cadangan selama gelaran Torabika Soccer Championship 2016. Pemain asli binaan Akademi Persib Bandung ini kalah bersaing dengan penyerang-penyerang senior.
Advertisement
Dias Angga
Bermain di posisi bek sayap kanan Dias Angga kalah bersaing dengan pemain muda Yanto Basna. Ia lebih sering jadi pemanis bangku cadangan.
Jangan heran kalau kemudian sang pemain memilih hengkang ke Bali United. Dengan kemampuan teknik serta jam terbang bertanding yang tinggi memang sepantasnya Dias bermain di klub yang memberi kesempatannya banyak bertanding.
Diogo Ferreira
Diogo Ferreira didatangkan pada bursa transfer tengah musim TSC 2016 dengan harapan membuat lini pertahanan Persib lebih kokoh. Namun, sang pemain terlihat kesulitan beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Ia pun gagal mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan ujungnya menerima konsekuensi kontrak tidak diperpanjang.
Advertisement
Aksi David Laly
David Laly sempat tampil apik saat berada Persib di bawah asuhan Dejan Antonic. Namun, begitu pelatih asal Serbia itu lengser dan digantikan oleh Djadjang Nurdjaman pemain asal Papua tersebut kehilangan posisi inti.
Djadjang lebih senang memainkan duet Atep-Zulham Zamrun sebagai penyerang sayap dalam formasi 4-3-3. Bahkan saat Zulham absen membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, mantan pemain Pelita Bandung Raya tersebut juga tak mendapat kesempatan bermain yang banyak.
Begitu kontraknya tidak diperpanjang David Laly langsung dipinang Barito Putera. Ia bereuni dengan mantan pelatihnya di Persipura, Jacksen F. Tiago.
Agung Pribadi
Agung Pribadi yang bermain sebagai bek sayap kanan kesulitan menembus posisi inti di Persib. Pada putaran kedua TSC 2016 ia sempat dipinjamkan ke Persela. Di Tim Laskar Jaka Tingkir pemain berusia 27 tahun tersebut jadi pelanggan posisi inti.
Walau tampil cemerlang di Persela, begitu masa peminjamannya selesai Djadjang Nurdjaman tak berkeinginan memakai jasa Agung Pribadi pada musim 2017 nanti.
Advertisement
Rahmat Hidayat
Rahmad Hidayat salah satu pemain binaan Dejan Antonic yang diangkut ke Persib dari Pelita Bandung Raya. Gelandang serang yang dikenal mobil menyisiri berbagai sisi lapangan tak terpakai di masa kepemimpinan Djadjang Nurdjaman.
Gaya bermain keras pesepak bola kelahiran Medan, 10 Maret 1991 itu dinilai tidak cocok dengan style Persib yang mengedepankan keindahan.
Purwaka Yudhi
Purwaka Yudhi terpaksa menepi dari hingar bingar sepak bola setelah mengalami cedera. Sejatinya mantan stoper Arema Cronus tersebut diplot jadi pemain inti di jantung pertahanan Tim Maung Bandung. Sayangnya cedera lutut membuatnya kehilangan kesempatan menujukkan potensi terbaiknya di skuat asuhan Djadjang Nurdjaman.
Advertisement