Sukses


Plus Minus Regulasi ISL di Mata Bek Persib Tony Sucipto

Bola.com, Bandung - Bek sayap kiri Persib Bandung, Tony Sucipto mengaku kurang setuju dengan regulasi dari PSSI tentang perekrutan lima pemain muda (tiga harus starting eleven) pada kompetisi resmi yang rencananya digulirkan mulai 26 Maret 2017.

Tony mengatakan, regulasi itu tidak pas jika diterapkan pada kompetisi resmi kecuali turnamen seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan TSC.

"Memang bagus tapi khawatirnya yang namanya pemain muda pasti demam panggung, apalagi klub di kompetisi tertinggi tuntutannya besar. Jadi menurut saya kurang pas. Regulasi itu bagusnya untuk sekelas turnamen saja," tegas Tony di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Bandung, Sabtu (14/1/2017).

Diakui Tony, sebagai pemain senior, ia tentu sangat mendukung pemain muda. Namun jika langsung diberi kesempatan khawatirnya tidak bisa bermain maksimal dan langsung menyatu dengan pemain senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi di kompetisi tertinggi seperti ISL.

"Tuntutan klub tinggi, bukan hanya sekadar main begitu saja tapi ada tuntutan juga," ucap pemain bernomor punggung 6..

Kompetisi ISL musim ini menjadi tantangan besar bagi Maung Bandung karena harus mempertahankan juara, termasuk mempertahankan juara Piala Presiden yang rencananya digulirkan pada Februari 2017.

"Jangan sampai belum waktunya pemain tampil tapi karena ada aturan itu disuruh tampil. Jadi biarkan saja bersaing secara alami karena kalau ada pemain muda yang bagus pasti bisa bersaing, contohnya Febri Hariyadi," jelas Tony.

Bahkan sambung Tony, tidak ada regulasi di dunia seperti yang diinginkan PSSI. "Di setiap klub bagi pemain ada waktunya buat dicadangkan dulu, untuk bermain harus bersaing. Kalau tiga pemain muda harus main terus, itu terlalu memaksakan. Jadi harus ada perjalanannya. Bersaing dengan sehat saja," ungkap Tony mengakhiri.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer