Bola.com, Kuala Lumpur - Gol ajaib Mohd Faiz Subri menjadi gol terbaik dunia 2016. Pemain Pulau Pinang mendapat penghargaan Puskas Award 2016 pada pekan lalu di Zurich, Swiss.
Mahasiswa pascasarjana jurusan fisika dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Mohd Hafizudin Kamal ikut meneliti gol ajaib tersebut. Ia menyebut, gol Faiz Subri yang dicetak ke gawang Pahang dalam laga Malaysia Super League, 16 Februari 2016, turut dibantu dengan magnus effect.
"Fenomena itu dikenali sebagai kesan magnus (efek magnus). Saya menggunakan beberapa pendekatan fisika seperti teori keabadian tenaga dan momentum, daya impuls serta efek magnus," katanya seperti dikutip dari Harian Metro.
Advertisement
Baca Juga
Hafizudin Kamal menjelaskan konsep mengenai bagaimana sepakan itu terjadi dan arah bola yang berubah saat menuju gawang.
"Waktu tendangan itu terjadi, bola tendangan Faiz itu berada di ketinggian maksimum, makanya berputar dengan kecepatan sudut yang begitu tinggi.
"Karena faktor daya eksternal seperti angin yang membantu daya rotasi bola itu bergerak pada arah berlawanan," jelasnya.
Menurut Hafizudin, fenomena ini sangat terkait erat dengan konsep 'Bernoulli' yang menargetkan teori kecepatan tinggi, tekanan akan menjadi rendah dan sebaliknya.
Faiz melakukan tendangan bebas dari sisi kiri lini serang Pulau Pinang dengan jarak 35 meter dari gawang. Bola hadil tendangan keras tersebut berubah arah ketika berada enam meter dari mulut gawang.
Faiz menjadi pemain Asia pertama yang meraih penghargaan Puskas Award. Gol itu disebut-sebut menyamai gol indah ala bintang Timnas Brasil, Roberto Carlos pada 1997.
"Saya hanya mendalami teori efek magnus dengan mengaitkannya dengan tendangan Faiz Subri. Memang di Penang ketika itu angin kuat, mungkin juga secara kebetulan faktor angin membuat bola itu melenceng selain teknik tendangan Faiz," katanya.
Sumber: Harian Metro