Bola.com, Jakarta - Pada Rabu (25/1/2017) bertempat di Hotel Century Park, Jakarta, Madura United resmi me-launching jersey yang akan dikenakan skuat asuhan pelatih Gomes de Oliveira ini sepanjang musim 2017. Sepintas, tidak ada yang berbeda dari jersey terbaru bila dibandingkan kostum yang dikenakan Bayu Gatra Sanggiawan dkk. pada musim lalu, khususnya di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Kendati produsen jersey sudah berganti, dari brand lokal MBB ke brand asal Jepang, Mizuno, Madura United masih mempertahankan dominasi loreng putih dan merah, yang seolah sudah jadi identitas klub berjulukan Sape Kerab itu.
Bicara soal pemilihan desain loreng, ada cerita menarik di balik itu. Loreng putih dan merah dianggap mewakili jati diri Madura, mungkin sudah banyak yang mengetahui. Artinya, bila melihat loreng putih dan merah itu, secara otomatis orang akan tertuju pada Madura, yang lekat dengan karapan sapi, santri, batik, juga garam.
Namun, jersey Madura United bukan sekadar loreng horizontal putih dan merah. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, mengungkapkan bila loreng putih-merah di jersey Madura merupakan hasil kreasi putri pemilik sekaligus CEO Madura United, Achsanul Qosasi.
"Tidak asal loreng karena jumlah loreng di jersey ada 10, yang memiliki filosofi khusus," kata Haruna.
Advertisement
Baca Juga
Putri tunggal Achsanul Qosasi, Anissa Zhafarina, membenarkan hal itu. "Benar, Ayah sempat bertanya pada saya desain seperti apa yang cocok untuk Madura United. Saya pikir kalau batik, sudah terlalu biasa dan terbilang umum untuk Indonesia. Makanya saya beralih ke loreng dan jumlah loreng harus 10 karena bisa dibilang itu angka keberuntungan Ayah," tutur Anissa, kepada Bola.com, Rabu (25/1/2017).
Anissa, yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia itu menambahkan bila jumlah 10 juga mengacu pada tanggal kelahiran sang ayah, 10 Januari.
Meski terlihat sederhana, jersey Madura United musim 2017 memiliki keistimewaan. Seperti diketahui, mulai musim ini untuk satu tahun ke depan, klub yang bermarkas di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan ini, disponsori Mizuno. Mizuno akan menyuplai jersey kandang, tandang, dan jersey ketiga serta perlengkapan lain.
Haruna Soemitro mengungkapkan bila jersey musim ini dipesan khusus sesuai permintaan. Padahal, Mizuno, seperti disampaikan Arif Prijadi Wirawan dari perusahaan perwakilan Mizuno di Indonesia, mengungkapkan bila Mizuno sebenarnya sudah memiliki desain untuk klub-klub yang disponsorinya.
Namun, karena Madura United bergeming dan jadi salah satu hal yang tak bisa ditawar dalam kesepakatan, Mizuno luluh dan setuju memproduksi jersey sesuai desain permintaan klub yang berdiri pada 10 Januari 2016 itu. "Madura United jadi satu-satunya klub yang mendapat keistimewaan itu," timpal Arif.
Arif menambahkan meski berbeda dengan desain umumnya keluaran Mizuno, pihaknya memastikan jersey Madura United tetap memiliki standar dan kualitas terbaik. "Dari bahan hingga jahitan, semuanya tetap dengan kualitas Jepang," tegasnya.
Selain jersey utama (kandang) dengan dominasi loreng putih dan merah, Mizuno memproduksi jersey kedua Madura United dengan warna dasar hijau dan jersey ketiga dengan dominasi loreng biru tua-hitam.