Bola.com, Jakarta - Rencana penerapan aturan pemain muda baik di Piala Presiden 2017 maupun Liga 1 2017 masih mengundang pro dan kontra. Tidak sedikit yang mendukung, banyak pula yang mempertanyakan regulasi ini, semisal Madura United.
Seperti diketahui, PSSI berencana menerapkan beberapa aturan baru di Liga 1 yang akan diujicobakan selama Piala Presiden 2017. Salah satunya adalah penggunaan tiga pemain U-23 selama 90 menit dalam satu pertandingan.
Sebagai salah satu peserta baik Piala Presiden 2017 maupun Liga 2017, Madura United ikut mengawal pembahasan aturan ini. Hanya, klub berjulukan Laskar Sape Kerrab itu enggan menempatkan diri apakah berada di antara klub yang tegas menolak atau menerima aturan itu.
Advertisement
Baca Juga
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, hanya berupaya menggambarkan pemikiran klub yang diasuhnya. "Liga 1 (kasta tertinggi di kompetisi sepak bola Indonesia) itu ranah bisnis. Setiap kebijakan yang diambil tidak boleh menekan pasar. Karena bila terjadi sentimen negatif terhadap pasar, klub bisa diambang kebangkrutan," ujarnya.
Haruna mencontohkan, liga-liga di negara maju atau negara tetangga sekalipun tidak ada aturan pemain muda seperti yang hendak diterapkan PSSI. Ia juga menambahkan bila Madura United bisa dikatakan penasaran dengan respons pasar (pencinta sepak bola Indonesia dan para pemangku kepentingan) menyangkut aturan ini.Â
"Pertanyaannya, apakah aturan ini akan direspons negatif oleh pasar?" tanya Haruna.
Pasar yang dimaksud adalah penonton dikhawatirkan kurang tertarik menyaksikan pertandingan sehingga berimbas ke sponsor dan televisi selepas penerapan regulasi ini.
Haruna menambahkan bila pada Kamis (26/1/2017) ini pertemuan lagi antara klub dengan PSSI untuk membahas perihal sejumlah regulasi baru. Kabarnya, pertemuan ini dipimpin Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Â