Bola.com, Padang - Manajemen Semen Padang mengapresiasi regulasi denda kartu yang diterapkan pada Piala Presiden 2017. Mereka menilai hukuman denda bisa menimbulkan efek jera.
Seperti diketahui, untuk satu kartu kuning setiap tim bakal didenda sebesar Rp 3 juta sementara kartu merah Rp 5 juta.
Advertisement
Baca Juga
“Kami tidak masalah dalam hal tersebut. Itu artinya pemain harus benar-benar menjaga perilaku saat bermain. Mereka harus benar-benar berpikir ulang untuk melakukan pelanggaran,” ujar manajer Semen Padang FC, Win Bernadino, Rabu (8/2/2017).
Bagi manajemen SP, lanjut Win, bukan melihat besaran denda yang diterapkan. Namun, sejauh mana pemain mengambil keputusan dan cerdas dalam bermain.
Regulasi denda menurutnya bakal membuat setiap tim mewanti-wanti pemainnya untuk bermain bersih, tanpa melakukan pelanggaran yang tidak penting yang buntutnya merugikan klub.
“Setiap pemain kita inginkan bisa meminimalisir kesalahan. Langkah ini diharapkan mendatangkan keuntungan bagi kami, paling tidak menjaga asa sebagai tim fair play,”
lanjutnya.
Win menambahkan, tim pelatih Kabau Sirah tentunya sepemikiran dengan manajemen menyangkut aturan yang berlaku. Hal itu berpengaruh terhadap skema dan taktik yang diterapkan. Jika pemain banyak mengoleksi kartu tentu bakal berdampak pada komposisi tim yang diturunkan di pertandingan krusial.
“Kami akan lakukan evaluasi pada setiap pertandingan. Kami tidak menekankan kepada pemain agar jangan sampai terkena kartu. Namun, tentu manajemen akan mengkaji apakah kartu yang diperoleh buntut kesalahan dan kelalaian pemain atau pertimbangan lain yang bisa dinilai memang harus dilakukan jika tidak berpeluang kebobolan,” ucap Win Bernadino.
Selain aturan denda kartu, pada Piala Presiden 2017 juga disepakati regulasi menyangkut denda lainnya. Jika setiap tim memutuskan tidak melanjutkan pertandingan (mengundurkan diri) bakal dijatuhi didenda Rp 500 juta.
Sementara itu, bagi pemain yang melakukan pemukulan terhadap wasit, tim yang bersangkutan dijatuhkan sanksi denda sebesar Rp100 juta.
“Untuk kasus walk out, kami tentu tak ingin Semen Padang melakukannya, begitupun memukul wasit. Bagi pemain yang melakukannya tentu ada sanksi lain dari manajemen sebab, kami sangat respek dengan moralitas pemain,” tutur Win Bernadino.