Bola.com, Pamekasan - Semen Padang menaruh hormat kepada calon lawan, PSCS Cilacap yang akan dihadapi pada pertandingan kedua Grup 5 Piala Presiden 2016 di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Selasa (14/2/2017).
Pada pertandingan pembuka Grup 5, Rabu (8/2/2017), PSCS mampu membuat kejutan dengan mengalahkan tim Liga 1, Perseru Serui 1-0.
Sementara pada hari yang sama kejutan lain terjadi. Semen Padang, yang dalam 17 kali partai tandang tahun lalu di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo tidak pernah menang, memutus sejarah buruk dengan membungkam Madura United 1-0.
Meski lawan yang akan dihadapi merupakan tim Liga 2, Semen Padang enggan menganggap remeh PSCS. Motivasi PSCS mengalahkan tim kasta tertinggi sepak bola nasional diprediksi kembali bangkit saat bertemu tim urang awak.
"Bagi Semen Padang, semua tim yang tergabung di Grup 5 sama semuanya. Meski dari sisi persiapan masing-masing tim sedikit terkendala, motivasi dan semangat juang PSCS dalam mengalahkan kami tentu sangat besar. Kami telah ingatkan kepada pemain untuk fokus dan tidak menganggap remeh lawan," sebut Delfi.
Advertisement
Baca Juga
Delfi menyebutkan kemenangan atas Madura United sedikit banyak mengangkat moral dan kepercayaan diri tim jelang pertandingan kedua. Kemenangan kembali dipatok saat menjajal PSCS untuk memastikan diri melangkah ke babak berikutnya. Hal itu tidak terlepas karena hanya satu tim saja yang dipastikan maju ke babak berikutnya, yakni juara grup, serta tiga tim runner-up terbaik.
"Motivasi pemain saat ini sedang bagus. Mereka fokus dalam latihan serta berkomitmen berjuang semaksimal mungkin pada pertandingan selanjutnya," jelas mantan pelatih Semen Padang U-21 itu.
Delfi menilai sebagai tim yang tidak diunggulkan, PSCS tentunya akan bermain lepas tanpa beban, sesuatu hal yang penting dalam sepak bola.
"Mereka tentu akan bermain lepas, tanpa beban. Ini yang akan mengangkat moral tim lawan pada laga nanti. Meski begitu, kami akan antisipasi itu. Semen Padang akan bermain dengan gaya sendiri," pungkas Delfi mengakhiri pembicaraan.