Bola.com, Malang - Tiga pemain Arema FC masuk daftar seleksi tahap pertama Timnas Indonesia U-22. Mereka adalah Bagas Adi Nugraha, Hanif Sjahbandi, dan Nasir. Namun, ada yang aneh dalam panggilan itu. Sebab, Hanif yang berposisi sebagai gelandang justru masuk daftar pemain belakang di timnas U-22.
"Saya juga tidak tahu kenapa jadi pemain belakang. Padahal, selama Piala Presiden saya main sebagai gelandang," kata pemain 19 tahun itu.
Saat memperkuat PBR dan Persiba Balikpapan, dia juga tampil sebagai gelandang. Hanya saat Pialaa AFF U-19, Hanif sempat dimainkan sebagai stoper. "Dulu pernah main stoper di timnas U-19 karena kekurangan pemain belakang," ungkapnya.
Dari segi postur, Hanif memang mumpuni jadi stoper. Dia lumayan tinggi dan kekar untuk ukuran pemain Indonesia. Namun, tentu dia akan lebih nyaman jika bermain di posisi aslinya.
Advertisement
Baca Juga
Lantaran diposisikan sebagai pemain belakang, nantinya dia akan bersaing dengan sahabatnya sendiri di Arema, Bagas Adi Nugroho. "Bagi saya semua saingan di bek maupun gelandang sama beratnya. Dapat kesempatan seleksi saja sudah Alhamdulillah," imbuhnya.
Hanya, dia sedikit menyesal harus mengorbankan persiapan bersama Arema FC untuk 8 besar Piala Presiden. Laga 8 besar (perempat finall) itu sangat penting karena menggunakan sistem single match. Sekali kalah, Singo Edan akan tersingkir.
"Ya itu sayang sekali. Harus berkorban tidak ikut persiapan di Arema. Semoga nanti bisa langsung memahami strategi yang akan digunakan pelatih di 8 besar," ujarnya.
Rencananya, Hanif akan meninggalkan Malang pada 20 Februari 2017. Dia baru bergabung lagi sehari jelang 8 besar Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo.
Besar kemungkinan dia langsung menyusul tim di Solo bersama Bagas dan Nasir. "Semoga sama-sama lancar nantinya. senang kalau bisa naik tingkat dari timnas U-19 ke Timnas Indonesia U-22 apalagi ikut SEA Games," tegas pemain yang pernah seleksi di Tokyo FC di liga Jepang itu.
Â