Bola.com, Jakarta - Sepak bola Myanmar, yang menggeliat setidaknya satu dekade terakhir, memasuki babak baru. Paling tidak hal itu tercermin dari upaya mereka dalam melakukan pembinaan usia muda. Keseriusan itu juga bisa terlihat dari berdirinya Akademi Sepak Bola Nasional (Myanmar National Football Academy).
Tidak tanggung-tanggung, Presiden FIFA, Gianni Infantino, hadir dalam peresmian Akademi Sepak Bola itu pada Jumat (17/2/2017) di Yangon, Myanmar, selain sejumlah pejabat negara dan pejabat Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF).
Dalam sambutannya, Gianni Infantino berharap melalui akademi ini, pesepak bola di Myanmar bisa menggapai cita-cita lebih tinggi. "Tidak hanya lolos ke Piala Dunia, tapi juga memenanginya (Piala Dunia)," kata Presiden FIFA dari Italia itu seperti dikutip di situs resmi AFF, Sabtu (18/2/2017).
Presiden MFF, Zaw Zaw, menambahkan bila berdirinya akademi sepak bola nasional ini bak mimpi yang jadi kenyataan. "Butuh waktu untuk membawa teman saya (Infantino) ke sini dan hari ini jadi kenyataan. Ini adalah masa depan sepak bola Myanmar dan saya harap hari ini kami meletakkan fondasi yang tepat," ujar Zaw Zaw.
Advertisement
Baca Juga
Akademi sepak bola ini dibangun dengan dana mendekati 5 juta dolar Amerika (Rp 66,8 miliar). FIFA berkontribusi sebesar 500 ribu dolar Amerika sementara MFF membantu sebesar 284,794 dolar Amerika. Sisanya sebesar 3,1 juta dolar Amerika merupakan sumbangan dari Yayasan Ayawaddy.
Akademi Sepak Bola Nasional Myanmar ini selain terdiri dari beberapa bangunan termasuk kamar-kamar mirip hotel, juga ada dua lapangan artifisial dan infrastruktur lain seperti ruang pertemuan, pusat kebugaraan, dan cafe untuk memastikan kenyamanan pemain senantiasa terjaga.
Berdirinya Akademi Sepak Bola Myanmar itu mengingatkan bila sejatinya Indonesia, dalam hal ini PSSI, juga memiliki infrastruktur serupa yakni National Youth Training Centre (NYTC) yang berdiri di Sawangan, Depok.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tepatnya sejak sepak bola Indonesia terkena sanksi FIFA, NYTC di Sawangan terkesan mangkrak alias tidak digunakan lagi. Padahal, NYTC Sawangan pada awalnya digadang-gadang jadi kawah candradimuka untuk menempa para pesepak bola muda Indonesia menggapai prestasi tinggi.
Sementara Myanmar, memang sedang bergairah dalam pembinaan usia muda. Sejumlah prestasi ditorehkan dalam beberapa tahun terakhir. Seperti tampil di final SEA Games 2015 dan tampil di Piala Dunia U-20 2015.