Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, sudah memulai proses seleksi untuk Timnas U-22. Sebanyak 25 pemain yang dipanggil dan diseleksi di kawasan Karawaci, Tangerang, diproyeksikan akan mengisi Timnas U-22 yang akan diturunkan di SEA Games Malaysia 2017.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih asal Spanyol tersebut memakai turnamen pramusim Piala Presiden 2017 untuk menjaring pemain Timnas Indonesia. Ada sejumlah pemain dengan pengalaman mumpuni di level U-22 seperti Hansamu Yama Pranata dan Evan Dimas yang ikut dipanggil.
Hanya saja, ada juga pemain-pemain yang potensial karena punya skill bagus dan pengalaman yang cukup, tapi belum dipanggil oleh Milla untuk menjalani seleksi ke Timnas Indonesia. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Slamet Budiono
1. Slamet Budiono (Sriwijaya FC)
Slamet Budiono menjadi satu lagi pemain yang diorbitkan oleh pelatih Widodo C. Putro di tim Sriwijaya FC. Sebuah gol dari tendangan jarak jauh ke gawang Barito Putera di turnamen Piala Presiden 2017 membuat Budi ngetop.
Awalnya Budi seperti dimainkan untuk sekedar memenuhi kuota pemain U-22 yang harus dimainkan di turnamen Piala Presiden 2017. Namun penampilan yang apik membuat Budi bisa bersaing mendapatkan posisi inti di tim SFC.
Kehadiran Budi bisa membuat Sriwijaya FC bisa mendapatkan pengganti M. Ridwan, pemain senior yang selama ini menjadi andalan di posisi sayap kanan. Satu-satunya yang membuat Budi bisa tak mendapat tempat adalah cedera yang sempat dialami olehnya pada babak penyisihan turnamen Piala Presiden 2017.
Advertisement
Ilham Udin Armaiyn
2. Ilham Udin Armaiyn (Bhayangkara FC)
Ilham Udin Armaiyn mulai mencuat kala ia menjadi bagian dari Timnas U-19 asuhan pelatih Indra Sjafrie yang menjadi juara Piala AFF 2013. Saat bermain bersama Evan Dimas dkk. Ilham adalah pemain sayap kiri yang eksplosif dan tajam.
Selepas memperkuat Timnas U-19, Ilham bergabung dengan Bhayangkara FC. Sayang, penampilan Ilham cenderung stagnan di turnamen TSC 2016. Ia lebih sering menghuni bangku cadangan.
Baru menjelang turnamen TSC berakhir Ilham kerap dipercaya jadi pemain inti. Kondisi tersebut berlanjut pada turnamen Piala Presiden 2017. Melihat pengalaman di Timnas U-19 dan penampilan yang kembali oke, bukan tak mungkin Ilham akan dipanggil ke seleksi Timnas U-22.
Dendi Sulistyawan
3. Dendi Sulistyawan (Bhayangkara FC)
Nama Dendi Sulistiawan meroket bersama Persela Lamongan pada turnamen TSC 2016. Minimnya stok striker yang dipunyai Persela membuat Dendi kerap dimainkan sebagai starter.
Kesempatan itu dipakai Dendi sebagai ajang untuk pamer ketajaman. Kecepatan dan keberanian berduel sebagai striker petarung adalah modal Dendi.
Kini Dendi bergabung dengan Bhayangkara FC. Kemampuan Dendi sebagai striker petarung macam Peri Sandria dan Rochy Putiray yang lama tak dimiliki Indonesia bisa menjadikan dirinya pilihan untuk diseleksi di Timnas U-22.
Advertisement
Pandi Lestaluhu
4. Pandi Lestaluhu (Persija)
Sosok Pandi Lestaluhu yang membela Persija membuktikan Maluku tak pernah kehabisan bakat pesepakbola berbakat. Posisi Pandi di gelandang sayap kanan bahkan menggeser seniornya, Ramdani Lestaluhu.
Meski postur tubuhnya tergolong tak terlalu tinggi, Pandi menutupnya dengan kecepatan dan skill yang bagus. Modal yang penting buat pemain yang lebih sering beroperasi di sisi sayap lapangan.
Rudolof Yanto Basna
5. Rudolof Yanto Basna (Sriwijaya FC)
Buat ukuran pemain U-22, Rudolof Yanto Basna punya pengalaman bermain di level tim senior yang mumpuni. Yanto menjadi pilihan utama saat Timnas Senior tampil di awal turnamen Piala AFF 2016.
Setelah dua laga, tempat Yanto memang tergeser oleh Hansamu Yama Pranata, yang juga dipanggil seleksi ke Timnas U-22. Meski tergeser, pengalaman dan permainan Yanto bisa membuatnya jadi pilihan di lini belakang Timnas U-22.
Alasan yang masuk akal kenapa Yanto tak dipanggil ikut seleksi adalah pelatih Luis Milla memang lebih perlu melihat pemain yang benar-benar baru. Jika berada dalam performa terbaik, duet Yanto dan Hansamu adalah salah satu kombinasi terbaik di lini belakang timnas U-22.
Advertisement