Bola.com, Malang - Nasib sial menimpa striker seleksi Persekam Metro FC asal Papua, Ambram Wenda. Mantan pemain Perseru Serui U-21 ini mengalami patah tulang fibula kaki kiri setelah berbenturan dengan bek yang juga berasal dari Papua Jerry Lesyputi di Stadion Talok, Turen pada hari pertama seleksi, pekan lalu.
Sehari setelah cedera, manajemen Metro FC langsung membawanya untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Ini musibah, tidak ada pemain yang ingin cedera. Manajemen akan menanggung biaya pengobatannya sampai sembuh walau baru seleksi," kata General Manager Metro FC Totok Soekardjito.
Wenda tergolong pemain yang kuat. Ketika belum mengetahui jika mengalami patah tulang, dia masih sempat berjalan di hotel Sahid Montana, tempat menginap sementara Metro FC. Padahal cedera ini sama seperti yang dialami bek Mitra Kukar Dedy Gusmawan atau gelandang Arema FC Dendi Santoso pada 2016.
Advertisement
Baca Juga
Penyerang 20 tahun itu pun enggan menjalani operasi pemasangan pen. Ia lebih memilih untuk penyembuhan alami dan alternatif. "Bagaimanapun proses penyembuhannya kami akan menanggungnya. Jika sudah membaik, kami akan memberikan biaya akomodasi untuk pulang ke Papua," lanjut Totok.
Cedera patah tulang fibula membuat Wenda tidak bisa bermain selama enam bulan ke depan. Alhasil, Metro FC harus mencari pemain lain di posisi striker. Namun saat ini, pemain mungil itu masih ditampung di kantor kesekretariatan Metro FC Perumahan Permata Jingga Malang.
Wenda merupakan satu dari tiga pemain asal Papua yang mengikuti seleksi selain Jerry Lesyputi (mantan pemain Persipura Jayapura U-21) dan Ferdinando Mote (mantan pemain Perseru Serui).
Dua pemain tersisa dinyatakan lolos seleksi tahap pertama. Jika masuk dalam skema Raja Isa, mereka akan mendapatkan pra kontrak pada bulan depan. Kontrak resmi masih belum diberikan manajemen Persekam karena belum ada kepastian kapan Liga 2 akan digulirkan.